Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mentan SYL Panen Padi Awal 2023 di Tiga Provinsi, Hasil Melimpah

Ihfa Firdausya
13/1/2023 13:51
Mentan SYL Panen Padi Awal 2023 di Tiga Provinsi, Hasil Melimpah
Mentan SYl melakukan panen raya di Karawang, Jawa Barat(Dok. Kementan)

PANEN raya perdana awal 2023 ini menghasilkan padi yang melimpah di sejumlah daerah di Tanah Air. Setidaknya itu terlihat pada panen di tiga provinsi. Yaitu Jawa Barat (Kabupaten Karawang), Banten (Kabupaten Pandeglang), dan Jawa Tengah (Kabupaten Grobogan) yang merupakan sentra produsen beras nasional.

Hal tersebut tidak terlepas dari upaya Kementerian Pertanian dan pemerintah daerah yang bergerak cepat memastikan produksi beras nasional saat panen raya padi berlangsung Januari-Maret 2023.

Pada Senin (9/1), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengecek langsung panen raya perdana di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang merupakan sentra produksi beras nasional, tepatnya di Kecamatan Jayakerta. Lahan panen seluas 2.000 hektare menghasilkan padi 8 ton per hektare.

“Kita hadir untuk memastikan, kalau Karawang baik, maka Indonesia baik-baik saja. Kalau Karawang bersoal, Indonesia pun bersoal. Karena Karawang adalah ukuran keberhasilan produksi padi Indonesia,” ujar Mentan SYL didampingi Wakil Bupati Karawang Aep Saepulloh.

Berdasarkan prognosa atau perkiraan Badan Pusat Statistik (BPS), kata mentan, luas panen padi pada Februari 2023 mencapai 1,4 juta hektare. Sementara puncak panen akan berlangsung pada bulan Maret-April. Artinya, jika produktivitas 6 ton per hektare, ada produksi padi lebih kurang 4 juta ton. Hal tersebut membuktikan adanya panen raya padi dengan produksi atau ketersediaan beras melimpah.

“Selama tiga tahun terakhir ini alam di Indonesia sangat bersahabat. Di tahun 2023 tentu ada tantangan perubahan iklim ekstrem sehingga setelah panen paling lama 14 hari harus segera disiapkan penanaman kembali,” ungkap Mental SYL.

Pihaknya berharap penanaman dapat dilakukan tiga kali setahun dengan komposisi padi-padi-palawija atau sebaliknya. Di samping itu, Pemerintah pun akan memperkuat sistem logistik pangan. “Intinya hingga saat ini, tanaman padi yang banjir dan puso masih di bawah ambang batas karena di bawah 2%. Khusus di Karawang ini produktivitas padi 8 ton per hektare, biasanya hanya 5 sampai 6 ton,” katanya.

Mentan berharap Bulog dapat menyerap gabah di musim panen raya awal tahun 2023 ini. “Agar cadang­an beras nasional kuat dan dapat mengendalikan harga, bukan dikendalikan pedagang,” pinta SYL.

Wakil Bupati Karawang Aep Saepulloh menyampaikan, para petani mengucapkan banyak terima kasih karena bantuan pertanian di tahun 2022 untuk Kabupaten Karawang sangat luar biasa. Adapun luas panen padi Kabupaten Karawang di bulan Januari 18.103 hektare.

Sementara harga gabah pun disebut menguntungkan petani yakni Rp6.000 sampai Rp6.100/kg. “Dan hari ini ada bantuan benih padi 500 hektare, mesin power trasher. Kami berharap Kabupaten Karawang terus menjadi penyokong kebutuhan beras nasional,” tutur Aep.

Hasil panen padi melimpah juga terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten. Luas panen padi pada Januari 2023 di Kabupaten Pandeglang seluas 1.718 hektare dengan produktivitas 6 ton per hektare. Adapun harga gabah yang berlaku sangat menguntungkan petani yakni Rp5.000 per kilogram.

Berdasarkan angka KSA BPS, luas panen padi di Provinsi Banten pada Januari ini seluas 18.000 hektare, sudah termasuk panen raya. Sementara prediksi panen padi di bulan Februari seluas 58.000 hektare.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi mengatakan, Mentan SYL memberikan arahan untuk melakukan monitoring dan pengawalan kegiatan panen raya padi di awal tahun 2023. Ia menyebut luas panen padi nasional di awal tahun 2023 mencapai 1,4 juta hektare.

“Dari luas panen 1,4 juta hektare ini diperkirakan menghasilkan beras mencapai 4,3 juta ton. Salah satunya disupport dari Pandeglang yang merupakan lumbung padinya Provinsi Banten dan penyangga pangan Ibu Kota,” kata Suwandi di Pandeglang, Selasa (10/1).

Sementara itu, Plt Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan Pemprov Banten mendorong Perum Bulog untuk menyerap gabah petani sehingga harga saat panen raya menguntungkan petani. Menurutnya, produksi padi di Provinsi Banten khususnya Pandeglang di tahun 2023 diperkirakan mengalami peningkatan.

Hal itu karena adanya dukungan dari Kementan, baik bantuan sarana produksi maupun dorongan semangat petani untuk menggunakan teknologi pertanian.

Grobogan 10 Besar

Hasil melimpah juga terjadi di Grobogan, Jawa Tengah. Saat Mentan SYL, Kamis (12/1), bersama jajar­an Pemprov Jawa Tengah menggelar panen raya padi di Desa Werdoyo, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Mentan SYL menyebut produktivitas panen di Grobogan berada di peringkat 10 besar Indonesia.

Terkait hal ini, SYL mengaku puas karena produksi yang dilakukan dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Dia yakin produksi tahun depan akan memberi hasil yang maksimal karena pemerintah dan petani terus memperkuat kolaborasi.

“Saya kira musim tanam 2021-2022 ini cukup bersahabat dan kalau saya lihat hasil yang ada di sini maksimal karena ada banyak varietas seperti ciherang dan inpari 32. Di sini hasilnya juga saya kira cukup bagus dan bisa memperkuat posisi beras nasional,” katanya.

Sementara itu, berdasarkan amatan standing crop citra satelit Kementan menunjukkan bahwa pada Februari bulan depan Indonesia bisa memiliki stok beras hingga 4,3 juta ton. Dengan angka tersebut maka posisi beras Indonesia dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

(Ifa/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya