Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
SEPANJANG perdagangan Kamis (5/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 159 poin (-2,34%) ke level 6.653. Sebanyak 10 dari 11 sektor terpantau melemah, dengan sektor energi mengalami pelemahan terdalam lebih dari 5%.
Lali, diikuti dengan sektor teknologi, barang baku, transportasi & logistik, infrastruktur, konsumen non-primer, industri, properti & reak estate, keuangan dan konsumen primer.
Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp14,23 triliun. Adapun total aksi jual bersih asing sebesar Rp808,57 miliar. Itu terdiri dari Rp642,92 miliar di pasar reguler dan Rp165,65 miliar di pasar negosiasi.
Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Omzet Produk Halal Justru Meningkat Pesat
"IHSG melanjutkan tren penurunan. Sejak kemarin, indeks sudah turun lebih dari 1%. Pada perdagangan hari ini, penurunannya lebih dalam," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (5/1)
Menurutnya, fenomena window dressing yang tidak terjadi jelang pergantian tahun, ternyata mempengaruhi prospek January effect pada 2023. "Tren investor yang mengalihkan investasi ke instrumen obligasi, yang dinilai cenderung lebih aman, turut berdampak terhadap pergerakan pasar saham," imbuhnya.
Hal ini tercermin dari penguatan harga obligasi dan pelemahan kupon persentase imbal hasil atau yield acuan dalam negeri yang melemah 0,24%. "Memang dari potensi resesi di tahun ini, seiring ekonomi negara maju yang menunjukan perlambatan, turut mempengaruhi arah investasi," jelas Nico.
Baca juga: Bank Sumut Mau IPO, Targetkan Himpun Dana Rp1,49 Triliun
Meski demikian, perusahaan pemeringkat kredit obligasi Moodys Corporation menyebut bahwa Amerika Serikat dapat menghadapi slow-cession pada 2023. Dalam hal ini, skenario pertumbuhan ekonomi hampir terhenti, namun tidak pernah berbalik arah.
Sepanjang Kamis (5/1), Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham yang mendominasi penguatan, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) (+2,55%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) (+3,08%), PT United Tractors Tbk (UNTR) (+2,17%), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) (+5,26%), Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) (+1,94%).
Di lain sisi, saham berbobot besar yang mendominasi penurunan IHSG, yaitu Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) (-2,73%) PT. Astra International Tbk (ASII) (-5,29%), PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) ( -2%), PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) (-1,2%), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (-4,17%).(OL-11)
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat RI menyebut realiasai investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang atau Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) masih jauh dari target.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved