Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SEPANJANG perdagangan Kamis (5/1), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 159 poin (-2,34%) ke level 6.653. Sebanyak 10 dari 11 sektor terpantau melemah, dengan sektor energi mengalami pelemahan terdalam lebih dari 5%.
Lali, diikuti dengan sektor teknologi, barang baku, transportasi & logistik, infrastruktur, konsumen non-primer, industri, properti & reak estate, keuangan dan konsumen primer.
Total nilai transaksi yang diperdagangkan sebesar Rp14,23 triliun. Adapun total aksi jual bersih asing sebesar Rp808,57 miliar. Itu terdiri dari Rp642,92 miliar di pasar reguler dan Rp165,65 miliar di pasar negosiasi.
Baca juga: Ancaman Resesi 2023, Omzet Produk Halal Justru Meningkat Pesat
"IHSG melanjutkan tren penurunan. Sejak kemarin, indeks sudah turun lebih dari 1%. Pada perdagangan hari ini, penurunannya lebih dalam," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (5/1)
Menurutnya, fenomena window dressing yang tidak terjadi jelang pergantian tahun, ternyata mempengaruhi prospek January effect pada 2023. "Tren investor yang mengalihkan investasi ke instrumen obligasi, yang dinilai cenderung lebih aman, turut berdampak terhadap pergerakan pasar saham," imbuhnya.
Hal ini tercermin dari penguatan harga obligasi dan pelemahan kupon persentase imbal hasil atau yield acuan dalam negeri yang melemah 0,24%. "Memang dari potensi resesi di tahun ini, seiring ekonomi negara maju yang menunjukan perlambatan, turut mempengaruhi arah investasi," jelas Nico.
Baca juga: Bank Sumut Mau IPO, Targetkan Himpun Dana Rp1,49 Triliun
Meski demikian, perusahaan pemeringkat kredit obligasi Moodys Corporation menyebut bahwa Amerika Serikat dapat menghadapi slow-cession pada 2023. Dalam hal ini, skenario pertumbuhan ekonomi hampir terhenti, namun tidak pernah berbalik arah.
Sepanjang Kamis (5/1), Indeks LQ45 bergerak melemah. Saham yang mendominasi penguatan, yakni PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) (+2,55%), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) (+3,08%), PT United Tractors Tbk (UNTR) (+2,17%), PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) (+5,26%), Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) (+1,94%).
Di lain sisi, saham berbobot besar yang mendominasi penurunan IHSG, yaitu Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) (-2,73%) PT. Astra International Tbk (ASII) (-5,29%), PT Bank Mandiri Persero Tbk (BMRI) ( -2%), PT. Bank Central Asia Tbk (BBCA) (-1,2%), dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) (-4,17%).(OL-11)
Pengguna dapat mengembangkan strategi investasi yang lebih dinamis seperti memasang order beli dan jual sebelum bursa saham Amerika dibuka.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin, 28 Juli 2025, dibuka menguat 87,25 poin atau 1,16% ke posisi 7.630,75.
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Para pelaku pasar makin optimistis memandang pasar saham sehingga membuka peluang bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melanjutkan penguatannya.
Tokenize Indonesia, sebuah inisiatif akselerator yang diinisiasi BRI Ventures, Saison Capital, dan Coinvestasi, secara resmi menggelar rangkaian workshop.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved