Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
LEMBAGA Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus berupaya membantu para UMKM baik dari aspek finansial maupun nofinansial untuk naik kelas menjadi eksportir unggulan.
Hingga November 2022, LPEI telah menyalurkan pembiayaan berupa penugasan khusus ekspor (PKE) sebesar Rp666 miliar kepada 100 pelaku usaha yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Penyaluran pembiayaan melalui program PKE UKM difokuskan untuk mendukung peningkatan daya usaha pelaku UKM berorientasi ekspor, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19. Melalui fasilitas pembiayaan ini, LPEI berhasil mengakomodir hambatan-hambatan yang dihadapi pelaku usaha UKM antara lain keberlangsungan usaha, mempertahankan karyawannya,” ujar Direktur Pelaksana LPEI Maqin Norhadi melalui keterangan resmi, Sabtu (31/12).
Ia menjelaskan, dari aspek finansial, dukungan yang dilakukan LPEI memberikan manfaat yang begitu besar, tidak hanya bagi pelaku UMKM terkait tetapi juga banyak pihak lainnya.
Baca juga : Kecap Manis Produksi UMKM Masuk Pasar Arab Saudi
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute), setiap Rp1 miliar pembiayaan PKE yang disalurkan, tercipta nilai tambah konsumsi sebesar Rp2,2 miliar, nilai ekspor sebesar Rp2,03 miliar, nilai impor sebesar Rp1,66 miliar, dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) senilai Rp4,09 miliar.
Adapun, dari aspek nonfinansial, bantuan LPEI juga meningkatkan kelas para pebisnis UMKM Itu bisa terjadi karena LPEI memberikan program pendampingan dan pelatihan seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE) yaitu program pelatihan rintisan eksportir baru, Desa Devisa yaitu program pengembangan masyarakat berbasis komoditas untuk menghasilkan devisa, dan marketing handholding yaitu program untuk memasarkan UMKM lokal melalui marketplace global.
“Itu semua adalah bentuk kehadiran negara melalui lembaga yang diberikan penugasan khusus oleh pemerintah untuk mendorong ekspor nasional. Kami lakukan pelatihan, pendampingan hingga pembiayaan untuk terus mendukung eksportir UKM di Indonesia sehingga mereka bisa beroperasi secara maksimal dan memiliki daya saing dan menembus pasar global,” tandas Maqin. (RO/OL-7)
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Menteri Perdagangan Budi Santoso melepas ekspor produk rempah dan madu produksi pelaku usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) asal Bali, CV Naralia Group, ke pasar Hong Kong.
Sebanyak 54 ton kopi asal Kabupaten Subang, Jawa Barat, resmi diekspor ke Tiongkok melalui skema Sistem Resi Gudang (SRG),
Komoditas pangan olahan sagu milik Sasagu siap menembus pasar internasional. Beberapa produk seperti kue dan kukis telah dilirik pembeli potensial dari Australia, Jerman dan Jepang.
Kanwil Bea Cukai Jateng DIY beri fasilitas kawasan berikat ke PT Long Well untuk dorong ekspor, investasi Rp690 M, dan serapan 16.700 tenaga kerja.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Melalui LPEI, pemerintah memberikan pembiayaan sekaligus proteksi asuransi untuk memastikan ekspor ke negara non tradisional dapat dieksekusi dengan lebih aman.
Diversifikasi pasar merupakan langkah strategis yang perlu ditempuh untuk memperluas akses ekspor, salah satunya dengan memanfaatkan kerja sama ekonomi.
KPK terus mendalami kasus dugaan rasuah dalam pemberian fasilitas kredit oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Dua orang saksi dipanggil penyidik hari inii
SEBANYAK lima tersangka diduga membuat negara merugi USD60 juta atau Rp988 miliar setelah dikonversikan, dalam proses fasilitas kredit PT PE di Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
Pengusutan perkara ini berawal dari adanya temuan penyimpangan dalam proses pemberian pembiayaan oleh LPEI kepada PT Duta Sarana Technology (PT DST).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved