Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SAMPAI dengan 20 Desember, terdapat 40 perusahaan tercatat yang melakukan right issue. Total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp96,9 triliun.
Jumlah perusahaan tercatat yang melakukan right issue didominasi oleh sektor keuangan yaitu 21. Ini disusul sektor industri dasar dengan 5 perusahaan tercatat dan infrastruktur dengan 4 perusahaan tercatat.
Pada 2021, ada 39 perusahaan tercatat yang melakukan right issue. Dibandingkan 2021, jumlah perusahaan yang melakukan right issue pada 2022 cenderung stabil.
"Saat ini, terdapat 27 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue dengan perkiraan dana yang akan diperoleh sebesar Rp16,3 triliun," kata Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, Kamis (29/12). Dari 27 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue tersebut, tersebar pada berbagai sektor yaitu 9 perusahaan dari sektor keuangan, 4 perusahaan dari sektor konsumer siklis, 4 perusahaan dari sektor infrastruktur, 2 perusahaan dari sektor transportasi & logistik, 2 perusahaan dari sektor properti & real estal, 1 perusahaan dari sektor energi, 2 perusahaan dari sektor konsumer non-siklis, 1 perusahaan dari sektor layanan kesehatan, 1 perusahaan dari sektor industri dasar, dan 1 perusahaan dari sektor teknologi.
"Berdasarkan data di atas, jumlah perusahaan yang berencana melakukan right issue, paling banyak masih dari sektor finansial," kata Nyoman. Sesuai POJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, bank wajib memenuhi modal inti minimum yang ditetapkan oleh OJK.
Dalam peraturan tersebut, bank diharuskan memiliki modal inti sebesar Rp3 triliun paling lambat 31 Desember 2022. Sedangkan bagi bank milik pemerintah daerah, wajib dipenuhi paling lambat 31 Desember 2024. (OL-14)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
SEGERA atasi tantangan struktural yang dihadapi perempuan agar mampu berperan aktif dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional.
PERUSAHAAN didorong terus menjalankan strategi PR digital yang adaptif, efektif, dan berdampak bagi kemajuan bisnis maupun masyarakat luas.
PEKERJA adalah aset utama. Melalui lingkungan kerja yang positif dan kolaboratif, perusahaan perlu membangun fondasi kokoh bagi pertumbuhan bisnis dan peningkatan kualitas layanan.
Partisipasi di Indo Defence memberikan platform bagi perusahaan-perusahaan Australia yang inovatif untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga ruang refleksi dan penguatan visi-misi perusahaan ke masa depan.
BELANJA modal atau capital expenditure (capex) PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) pada tahun ini mencapai US$150 juta. Capex ini untuk penambahan armada kapal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved