Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BADAN Pusat Statistik (BPS) menegaskan secara matematis produksi beras dari dalam negeri untuk tahun ini mencukupi, bahkan surplus. Hal itu disampaikan Kepala BPS Margo Yuwono saat rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/12) lalu.
“Konsumsi beras nasional setiap bulannya stabil di angka 2,5 juta ton sepanjang tahun sehingga produksi beras nasional masih surplus 1,7 juta ton setiap tahunnya,” ungkap Margo.
Hal itu terlihat dari produksi padi nasional yang memiliki pola tanam dan pola panen relatif sama dari tahun ke tahun.
Baca juga : Stok Beras April 10,15 Juta Ton, IRRI-Akademisi Apresiasi Survei Kementan-BPS
Menurut dia, produksi beras mencapai puncaknya sebesar 4,5 juta-5,5 juta ton per bulan pada Maret-April serta mencapai produksi terendah 1 juta ton pada Desember dan Januari setiap tahunnya.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menambahkan secara terperinci berdasarkan data faktual dari pengamatan 6.000 petugas BPS di 229 ribu lebih titik di seluruh Indonesia per Oktober 2022, luas panen beras mencapai 790 ribu hektare (ha).
“Dari angka tersebut, diperkirakan bakal memproduksi 4,21 juta ton gabah kering giling. Dari 4,21 juta ton tersebut, kalau dikonversikan akan menjadi beras 2,43 juta ton,” terang dia kepada Media Indonesia, Sabtu (10/12).
Baca juga : BPS : KSA Metode Terbaik Dimiliki Indonesia untuk Hitung Produksi Beras
Secara total, selama 2022 atau dari Januari-Desember 2022, luas panen beras diperkirakan mencapai 10,53 juta ha. Dari luas panen tersebut, produksi gabah kering giling akan mencapai 55,36 juta ton dan ketika dikonversikan menjadi beras akan setara dengan 31,90 juta ton beras.
“Dari sini, apabila dilihat berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2022, kami perkirakan kalau seandainya konsumsi beras di Indonesia 30,20 juta ton, lalu kita kurangi 31,90 juta ton (produksi beras), maka akan surplus beras 1,70 juta ton selama Januari-Desember 2022,” tuturnya.
Meski surplus, Habibullah menambahkan permasalahan yang terjadi dari sisi surplus produksi beras ialah tidak semua daerah di Indonesia yang mengalaminya. Artinya, surplus beras hanya terjadi pada beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga : Stok Padi Capai 1,5 Juta Ton, BPTP Pastikan Wilayah Jawa Barat Aman
“Persoalannya sekarang persebaran berasnya saja yang berada hanya di beberapa lokasi, seperti di Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan, Aceh, dan Nusa Tenggara Barat,” jelas dia.
Dia juga melanjutkan surplus beras tahun ini hanya terjadi pada Maret, April, dan Juni 2022. “Januari-Februari kita defisit. Maret, April, dan Juni ini surplus lantaran memasuki masa panen. Ketika September-November, kita juga negatif karena tidak memasuki masa panen,” tuturnya.
Meski surplus hanya terjadi di tiga bulan itu, Habibullah memastikan surplus beras tersebut dapat dipastikan terjadi secara matematis atau berdasarkan perhitungan BPS.
Baca juga : Stok Beras Hingga Akhir Tahun 2022 Melimpah, Siapa Bilang Menipis?
Stok beras aman
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan saat ini pihaknya dengan beberapa daerah melakukan panen raya, salah satunya di kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, membuat stok beras aman sehingga tidak perlu impor.
“Semua sudah panen, semua sudah kelebihan stok (beras), terus pertanyaannya impor untuk apa?” katanya di sela melakukan panen raya padi sawah seluas 4.000 hektare di Desa Gunung Jaya, Kecamatan Ladongi, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, November lalu.
Baca juga : Kementan Pastikan Produksi Beras Naik, Stok Beras Aman Hingga 2022
Mentan menyampaikan saat ini hampir seluruh daerah di Indonesia sudah mempunyai stok pangan cukup. Dengan kondisi tersebut, Indonesia tidak perlu impor beras.
“Oleh karena itu, kalau tadi pertanyaannya masih perlukah impor? Saya kira kita enggak, gilalah untuk mengatakan masih perlu impor, sementara panen rakyat, siapa nanti yang beli,” ujar dia.
Ia menerangkan kondisi stok beras yang aman dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Meski begitu, ia mengajak agar dalam membeli beras petani tidak dipersoalkan jika harganya lumayan mahal.
Baca juga : Stok Beras dan Jagung Melimpah, Bulog: Ketahanan Pangan Aman
“Dan kalau memang buatan dari Indonesia dari rakyat Indonesia, mungkin agak lebih mahal dikit enggak papa juga, itu kata Presiden. Membantu rakyatlah, kira-kira begitu,” ujar Mentan.
Dia menyampaikan saat ini lumbung beras di Indonesia juga bertambah dari sembilan provinsi kini menjadi 15 provinsi. Mentan juga menyebut Sulawesi Tenggara akan menjadi bagian dari lumbung pangan di kawasan timur Indonesia.
Di sisi lain, lanjut Mentan, saat ini daerah sortir atau daerah merah sudah tidak banyak lagi karena hanya ada beberapa daerah di Papua dan Riau. Itu lantaran di Provinsi Riau lebih banyak mengembangkan tanaman sawit dan karet.
“Nah, sekarang daerah sortir kita seperti itu. Daerah kuning itu sudah bisa swasembada, tetapi belum berkontribusi, kira-kira ada 10 sampai 11 daerah. Artinya, dia sendiri sudah bisa, tapi belum kontribusi pada surplus kita. Tetapi daerah surplus kita sudah di atas 15 (provinsi), sekarang dari 34 daerah (provinsi),” ungkap Syahrul. (Ant/S3-25)
Peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Jumlah penduduk miskin Jakarta bertambah dan kondisi mereka semakin memburuk.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
BPS selama lima dekade masih menggunakan pendekatan berbasis pengeluaran dengan item yang hampir tidak berubah, meski struktur biaya hidup masyarakat saat ini telah jauh bergeser.
Adapun garis kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 lebih tinggi dari nasional yakni Rp609.160 per kapita per bulan.
Angka tersebut menunjukkan penurunan 0,2 juta orang dan 0,1 persen poin dibandingkan September 2024.
SEBANYAK 2,38 juta orang di Indonesia berada dalam kategori kemiskinan ekstrem pada Maret 2025. Jumlah itu setara 0,85% dari total penduduk Indonesia. Demikian disampaikan BPS
Pupuk Kaltim membantu merancang model pertanian modern di Kelurahan Bulutana, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Indonesia kini resmi memiliki wadah kolaboratif dan strategis untuk pengembangan teknologi dan pemanfaatan biochar melalui dibentuknya Asosiasi Biochar Indonesia Internasional.
POLITEKNIK Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melakukan audiensi dengan Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, di Balaikota Timoho, Selasa (8/7/2025).
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan saat ini pemerintah telah siap untuk mengirimkan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 ribu ton ke Palestina.
Peruri memperkenalkan pendekatan smart farming yang memungkinkan pemantauan kondisi lahan secara real-time.
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved