Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Redam Gejolak Ekonomi Global Tahun Depan, Pemerintah Diminta Bijak Gunakan Anggaran

Mediaindonesia.com
08/12/2022 20:31
Redam Gejolak Ekonomi Global Tahun Depan, Pemerintah Diminta Bijak Gunakan Anggaran
Ilustrasi krisis ekonomi(Freepik.com)

SEJUMLAH prediksi lembaga keuangan menyebutkan, tahun 2023 akan terjadi resesi global, salah satunya disebabkan faktor geopolitik yang mengganggu rantai pasok perekonomian global dan meningkatkan inflasi.

Indonesia disinyalir juga akan terkena dampak dari turbulensi tersebut. Ekonom nstitute for Development of Economics and Finance (Indef) Ariyo Irhamna mengatakan, untuk mengantisipasi gejolak itu, pemerintah harus lebih bijak dalam penggunaan anggaran.

"Pemerintah harus lebih wise (dalam penggunaan anggaran) dan fokus pada sektor yang meredam dampak ekonomi global," kata Ariyo dalam diskusi virtual bertajuk Economic Outlook 2023 bertema 'Economic Outlook 2023: Ancaman Resesi 2023 di Depan Mata, Fakta atau Hoax?, Kamis (8/12).

Ariyo mengungkapkan, Indef memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 berada pada kisaran 4,8%, jauh lebih rendah dari proyeksi pertumbuhan ekonomi yang tertuang dalam APBN 2023 sebesar 5,3%. Bahkan proyeksi tersebut juga sedikit lebih rendah dari ramalan Asian Development Bank (ADB) yang sebesar 5%.

Hal itu karena Indonesia tidak lepas dari tantangan global yang akan terjadi pada 2023, diantaranya inflasi tinggi, pengetatan moneter, dan eskalasi perang Ukraina-Rusia. 

Baca juga : Pemerintah Optimis Defisit Anggaran 2022 Di Bawah 3%

"Saran saya alokasikan untuk sektor yang berkaitan dengan kebutuhan pokok, pangan, pendidikan, kesehatan. Kesampingkan program yang tidak terlalu berkaitan dengan kebutuhan pokok, misalkan pariwisata. Perlu diperhatikan juga UMKM yang bisa menjadi buffer (penahan) bagi gejolak perekonomian," ujarnya. 

Assurance Partner Grant Thornton Indonesia Alexander Adrianto Tjahyadi menambahkan, saat ini pelaku usaha juga sedang wait and see terhadap spending yang harus dikeluarkan.

"Mana yang bisa ditunda, khususnya yang konsumtif dan enggak perlu, karena likuiditas jadi terbatas. Bagaimana cara mereka mengutilisasi sumber daya ekonomi untuk hasil yang lebih maksimal," ujar Alexander.

Namun demikian, ketika tiba saatnya resesi itu datang, tetap akan ada peluang yang bisa digaet. Adapun kenaikan suku bunga membuat peluang untuk menabung menjadi lebih baik.

"Lalu kita bisa bangun bisnis, dan investasinya bisa ke deposito karena imbal balik lebih menarik," ucapnya. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya