PEMERINTAH meraup dana sebesar Rp15,5 triliun dari pelelangan tujuh Surat Berharga Negara (SBN) pada Selasa (6/12) ini. Dana tersebut diambil dari total penawaran yang masuk sebesar Rp27,66 triliun.
Adapun ketujuh SBN yang dilelang tersebut memiliki seri SPN03230308 (new issuance), SPN12231207 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Suminto menyampaikan, penerbitan SBN tersebut merupakan yang terakhir dilakukan pemerintah pada tahun ini. Secara umum, penyelenggaraan lelang SBN sepanjang 2022 dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pembiayaan yang diperlukan.
Baca juga: Menkeu: Perencanaan Belanja Negara Masih Harus Diperbaiki
"Di tengah kondisi pasar yang cukup volatile sepanjang tahun, pemerintah telah berhasil menyelesaikan lelang SBN sesuai jadwal yang ditetapkan serta memenuhi kebutuhan pembiayaan yang diperlukan," ujar Suminto dalam keterangannya.
Pelelangan SBN kali ini diwarnai dengan sikap wait and see pelaku pasar menjelang Federal Open Market Commitee (FOMC) meeting pekan depan. Investor disebut masih percaya diri dan optimis pada lelang SBN.
Hal itu tercermin dari tingginya incoming bids sebesar Rp27,66 triliun, atau 1,84 kali dari target indikatif sebesar Rp15,0 triliun. Selain itu, dari pasar domestik, rilis data ekonomi Indonesia menunjukkan tone positif antara lain data inflasi November kembali turun menjadi 5,42% (yoy) dari inflasi Oktober 5,71% (yoy) dan di bawah konsensus pasar 5,5% (yoy).
Minat investor non residen meningkat menjadi Rp6,93 triliun dari Rp6,40 triliun pada lelang sebelumnya. Jumlah incoming bids dari investor non residen mayoritas pada seri SUN tenor panjang (lebih dari 10 tahun) yaitu Rp6,48 triliun atau 93,5% dari total incoming bids investor asing dan dimenangkan sebesar Rp5,77 triliun atau 37,26% dari total awarded bids.
Baca juga: Akhir November: Pasar Saham Melemah 0,25%, Reksadana Turun 1,26%
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan menyebut seri SUN tenor 6 dan 11 tahun kembali mendominasi permintaan investor pada lelang hari ini. Jumlah incoming bids dan awarded bids masing-masing sebesar 58,91% dari total incoming bids dan 42,0% dari total awarded bids.
"Selain itu, incoming bids terbesar pada tenor 11 tahun yaitu Rp9,07 triliun, 32,78% dari total incoming bids dan dimenangkan sebesar Rp6,50 triliun, 42,0% dari total awarded bids," jelasnya.
Secara umum, cost of borrowing penerbitan SUN pada lelang hari ini kembali turun dibanding lelang sebelumnya. Tercermin pada Weighted Average Yield (WAY) Obligasi Negara yang dimenangkan turun sebesar 1 hingga 61 bps, dibandingkan WAY Obligasi Negara pada lelang sebelumnya, kecuali tenor 16 tahun naik 4bps.(OL-11)