Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
SEBUAH kondom langka dari abad ke-19 yang dihiasi ukiran erotik, menampilkan seorang biarawati dan tiga rohaniwan akan dipamerkan di sebuah museum di Belanda.
Diduga terbuat dari usus buntu domba, alat kontrasepsi ini berasal dari tahun 1830 dan kemungkinan besar merupakan suvenir dari rumah bordil, menurut pernyataan dari Rijksmuseum di Amsterdam, Selasa.
Joyce Zelen, kurator cetakan di museum tersebut, mengatakan kepada CNN, pada masa itu kondom dijual secara diam-diam atau di bawah meja. Contoh yang satu ini masih dalam kondisi "seperti baru," ujarnya, dengan hasil tes UV menunjukkan kondom tersebut belum pernah digunakan.
Fakta ini, ditambah dengan cetakan gambar dan panjang kondom yang mencapai 20 sentimeter, menunjukkan ini adalah “suvenir mewah dari rumah bordil,” tambah Zelen. “Benda ini lebih seperti sesuatu untuk ditertawakan bersama teman-teman daripada sesuatu yang benar-benar digunakan,” katanya.
Dalam ukiran tersebut, si biarawati tampak duduk dengan kaki terbuka sementara ketiga rohaniwan mengangkat jubah mereka, memperlihatkan penis yang ereksi. “Tulisan Voilà mon choix, yang berarti ‘Inilah pilihanku,’ menjadikan gambar ini sebagai parodi terhadap selibat dan juga kisah Judgement of Paris dari mitologi Yunani,” ujar pihak museum.
Zelen menjelaskan sang pembuat cetak kemungkinan meratakan usus buntu domba atau kambing, lalu menggunakan pelat tembaga yang telah dioles tinta untuk mencetak gambar ke permukaannya. Meskipun jenis kondom seperti ini tidak benar-benar digunakan, kondom lain yang memang dibuat untuk perlindungan pada masa itu juga dibuat dari bahan serupa, jelas Zelen.
Kondom-kondom ini memberikan perlindungan minimal terhadap kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit menular seksual seperti sifilis, yang menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Eropa abad ke-19, tambahnya.
Rijksmuseum membeli kondom ini dalam sebuah lelang enam bulan lalu dan ini adalah contoh pertama dari cetakan yang ditemukan pada kondom yang menjadi bagian dari koleksi museum.
Kondom ini akan dipamerkan di Print Room museum hingga akhir November sebagai bagian dari pameran tentang prostitusi dan seksualitas pada abad ke-19.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rijksmuseum menarik perhatian dunia karena menyelenggarakan pameran terbesar sepanjang sejarah untuk lukisan karya pelukis Belanda Johannes Vermeer, serta karena mengembalikan artefak kolonial ke Sri Lanka setelah penelitian asal-usul yang dimulai sejak 2017. (CNN/Z-2)
Salah satu aset yang akan dipasarkan yakni apartemen di Green Central City Tower Adenium lantai 35. Hunian itu dipasarkan dengan harga limit Rp739,9 juta.
PT Kawasan Berikat Nusantara mengadakan Pengadaan Tender Perbaikan Jl.Irian Kawasan SBU Cakung PT Kawasan Berikat Nusantara.
PT Kawasan Berikat Nusantara mengadakan Pengadaan Pergantian Pipa Distribusi Jaringan Air Bersih di di SBU Kawasan Cakung
Surat yang ditulis Kolonel Archibald Gracie beberapa hari sebelum kapal Titanic tenggelam, terjual seharga £300.000 ($400.000) di lelang yang diselenggarakan Henry Aldridge and Son.
LELANG adalah proses membeli dan menjual barang atau jasa dengan cara menawarkan pada penawar, menawarkan tawaran harga lebih tinggi, lalu menjual barang pada penawar harga tertinggi.
Salah satu potensinya yakni museum kelahiran koperasi dan di kota ini memiliki Tugu Koperasi, pengingat sejarah penting dan dapat meningkatkan wisata menjadi sumber PAD
Penemuan luar biasa berhasil dicapai oleh para peneliti di Wyoming: empat fosil ular yang terawetkan secara utuh dan diperkirakan berusia sekitar 38 juta tahun.
Ruang tersebut berisi 14 Coupe des Mousquetaires milik petenis Spanyol itu serta raket dan bandana Nike yang digunakan Rafael Nadal untuk bermain di Prancis Terbuka.
WAKIL Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas mengajak seluruh masyarakat, terutama warga Bali untuk sama-sama memperjuangkan UU Kebudayaan.
Keempat pelukis tersebut adalah Elsiwi Oratmangun, Emmy Go, Suharmanto dan Mas Hedi Suryatna.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved