Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mencatatkan kinerja positif hingga Oktober 2022, dengan memperoleh laba bersih konsolidasi sebesar Rp5,06 triliun. Pencapaian tersebut meningkat 66% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian laba bersih tersebut, diperoleh dari peningkatan penjualan sebesar Rp44,9 triliun, di atas pencapaian tahun lalu sebesar 9,37%. Sementara EBITDA sampai Oktober tahun ini tercatat sebesar Rp12 triliun, atau naik sebesar 17,5% jika dibandingkan periode yang sama pada 2021.
PTPN Group berkomitmen untuk menerapkan operational excellence dan tata kelola yang berkelanjutan. Sebagai dasar, perseroan memiliki tiga pilar utama dan dua pondasi pendukung yang diimplementasikan dalam rencana aksi sejak tahun 2021, yang juga menjadi pedoman dalam mencapai target pencapaian kinerja operasional (produksi dan produktivitas) dan kinerja keuangan (laba, penjualan, EBITDA) serta penerapan keberlanjutan dan berdampak positif bagi ekosistem yang lebih luas.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan, peningkatan kinerja ini menunjukkan bahwa strategi-strategi transformasi yang telah dilakukan perusahaan berjalan dengan baik. “Dengan transformasi menyeluruh yang kita lakukan di sejumlah lini bisnis dan anak perusahaan, PTPN Group mampu menghasilkan kinerja yang menggembirakan,” ujarnya di Jakarta, Senin (21/11).
Ia menyampaikan, margin pendapatan sebelum pajak, bunga, depresiasi, dan amortisasi atau EBITDA, yang menjadi faktor mendasar kinerja keuangan perseroan, juga sangat baik dan sehat. “Hingga Oktober tahun ini, EBITDA tercatat sebesar Rp12,29 triliun, atau naik 17,46% dari periode yang sama tahun sebelumnya, dan 11,01% di atas RKAP 2022,” terangnya.
Peningkatan kinerja keuangan tersebut, sejalan dengan perbaikan kinerja operasional, khususnya komoditi utama PTPN Group. Hingga Oktober 2022, perseroan berhasil memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) 10,58 ribu ton, atau meningkat hampir 2 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
Peningkatan operasional, lanjut Abdul Ghani, juga terjadi di komoditas tebu. Dari 170,19 ribu hektare lahan, PTPN Group mampu meningkatkan produksi tebu giling sebesar 12,76 juta ton, meningkat 18,81% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Sementara itu, produksi gula mencapai 829 ribu ton, atau 10,69% lebih tinggi dari tahun 2021. Untuk produksi gula milik PTPN, capaian produksi sebesar 680 ribu ton atau meningkat 20,29% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Capaian kinerja positif ini tentu akan terus kita tingkatkan sebagaimana target yang telah ditetapkan perusahaan.”
Abdul Ghani mengatakan bahwa PTPN Group terus menjalankan komitmen berkelanjutan yang tertuang dalam program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dengan mengacu pada empat pilar, yakni Pendidikan, Lingkungan, Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah dan Creating Share Value (CSV). (RO/M-3)
Amran menjelaskan, kadar rendemen tebu menjadi kunci peningkatan produktivitas.
Bantuan akses permodalan KURsus ini menjadi upaya nyata dalam mendukung pengembangan sektor perkebunan.
TERBUKA peluang besar bagi generasi muda untuk terlibat langsung dalam sektor pertanian, khususnya dalam pengembangan industri tebu.
PTPN Group berkontribusi sebesar 50% terhadap kenaikan produksi gula nasional 2024 dibandingkan 2023. Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton.
PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), anak perusahaan PTPN Group, mengembangkan dan melepas empat varietas tebu unggulan.
KOMITMEN dalam mewujudkan swasembada gula nasional mesti diiringi penguatan petani. Karenanya, swasembada gula membawa dampak peningkatan kesejahteraan petani.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso, Jawa Timur, dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual. Di saat yang sama, gula rafinasi membanjiri pasar.
Jika pembangunan industri gula nasional tidak terintegrasi dengan perkebunan rakyat, swasembada gula hanya akan menjadi angan-angan.
Sejumlah gudang pabrik gula di wilayah Situbondo dan Bondowoso Jawa Timur dipenuhi tumpukan gula pasir yang belum terjual.
Secara kimia, gula dapat terdiri dari satu atau beberapa molekul gula yang disebut monosakarida seperti glukosa dan fruktosa atau disakarida seperti sukrosa
Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik utama pada anak yang sifatnya kronis dan potensial menganggu tumbuh kembang anak.
Kenali tanda-tanda tubuh kelebihan gula agar terhindar dari risiko diabetes dan gangguan metabolisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved