Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SEJUMLAH industri sektor garmen dan sejenisnya di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mulai menerapkan pengurangan jam kerja bagi karyawan. Kondisi tersebut akibat berkurangnya orderan dari importir karena terdampak resesi global.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Cianjur, Endan Hamdani, memastikan hingga saat ini di Kabupaten Cianjur belum terjadi PHK massal di beberapa sektor industri. Kepastian itu diperoleh setelah dilakukan dialog tripartit.
"Sampai hari ini alhamdulillah, informasi yang disampaikan pengusaha tidak ada PHK massal. Tapi yang ada baru sebatas pengurangan jam kerja," terang Endan ditemui seusai menghadiri upacara Hari Pahlawan di komplek Pemkab Cianjur, Kamis (10/11).
Endan menegaskan penerapan kebijakan pengurangan jam kerja di sektor industri dipicu mulai berkurangnya orderan dari luar negeri. Ia mencontohkan seperti di PT Fasic Indonesia di Desa Selajambe Kecamatan Sukaluyu.
"PT Fasic itu kan perusahaan yang membuat jas (garmen). Informasi dari pihak perusahaan, saat ini orang Eropa itu jangankan beli pakaian, beli makanan juga sudah sulit. Makanya sekarang orderan berkurang," jelasnya.
Pengurangan jam kerja, sebut Endan, tentu bakal berpengaruh terhadap pengurangan yang juga akan berkurang. Pasalnya, tak sedikit perusahaan menerapkan pengupahan berdasarkan jam kerja. "Pasti berpengaruh terhadap besaran upah," ungkapnya.
Endan pun menegaskan hingga saat ini tidak ada perusahaan yang gulung tikar akibat resesi global. Pun tak ada perusahaan yang bereksodus ke daerah lain. "Malahan informasinya dari Bekasi dan Karawang ada yang mau pindah ke Cianjur," ucapnya.
Pada Rabu (9/11) petang di Gedung Garuda Pendopo Cianjur dilaksanakan silaturahmi lembaga kerja sama tripartit terdiri dari pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja. Pada silaturahmi itu dibahas kondusivitas iklim investasi di tengah resesi global serta upaya meningkatkan kesejahteraan buruh.
"Dari pemerintah kami menitipkan pesan kepada para pengusaha tidak melihat buruh sebagai 'musuh' tapi mitra. Kita tegaskan antara buruh dan pengusaha itu harus terbangun silaturahmi, sinergi, dan harmoni," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Bank Negara Malaysia Luncurkan Program Dekarbonisasi untuk UKM
Dari 437 buruh perempuan korban pelecehan seksual, sebanyak 93,6% tidak melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya.
Aturan itu merupakan pembaruan dari Surat Edaran (SE) Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tentang Pedoman Pencegahan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja.
Setelah tim melakukan supervisi di lapangan, keputusan yang diambil yaitu pabrik harus tutup sementara dan fasilitas prokes covid-19 yang belum semua diadakan pabrik mesti dilengkapi.
Pemprov Jabar juga terus membina para pedagang mengenai keamanan produk bekas impor.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk realisasi komitmen KITB untuk berkontribusi pada masyarakat sekitar dan membantu meningkatkan keterampilan penduduk lokal
BEA Cukai Yogyakarta kembali mengasistensi kegiatan ekspor produk pakaian jadi ke Jerman.
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved