Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Pemerintah Akui Penggunaan Dana Pengentasan Kemiskinan Banyak Salah Sasaran

Emir Chairullah
20/10/2022 21:52
Pemerintah Akui Penggunaan Dana Pengentasan Kemiskinan Banyak Salah Sasaran
Petugas memotret wajah penerima bantuan(Antara)

PEMERINTAH mengakui penggunaan dana untuk pengentasan kemiskinan ekstrem belum efektif. Walaupun pemerintah sudah menguncurkan dana lebih dari Rp450 triliun, angka kemiskinan ekstrem di sejumlah provinsi justru meningkat. 

“Pemanfaatan dana ini tidak terlalu efektif,” kata Deputi Setwapres bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/Sekretaris Eksekutif TNP2K Suprayoga Hadi dalam diskusi di Sekretariat Wakil Presiden, Kamis (20/10)

Ia menyebutkan, salah satu alasan tidak efektifnya penggunaan dana untuk kemiskinan ekstrem tersebut yaitu salah sasaran. Akibat salah tersebut, dana yang seharusnya dialokasikan tidak sampai ke kelompok yang berhak. “Angka salah sasarannya mencapai 57%,” tegasnya.

Ia mencontohkan anomali efektivitas penggunaan dana tersebut ketika angka kemiskinan ekstrem di 14 provinsi selama 2022 justru meningkat. Sementara angka kemiskinan ekstrem secara nasional pada saat ini sekitar 2,04% dari sebelumnya 2,14%.“Karena itu perlu ada upaya serius untuk bisa mencapai target 0% kemiskinan ekstrem pada 2024,” jelasnya.

Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasinya, tambah Suprayoga, yaitu dengan membuat Perpres No. 111/2022 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. “Mudah-mudahan adanya regulasi ini bisa memudahkan kerja pemerintah menjalankan program pengentasan kemiskinan ekstrem ini,” pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya