Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Kinerja Ekspor Tiga Komoditas Unggulan Alami Penurunan

M Ilham Ramadhan Avisena
17/10/2022 18:57
Kinerja Ekspor Tiga Komoditas Unggulan Alami Penurunan
Ilustrasi komoditas batu bara(Antara)

BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatatpenurunan kinerja ekspor bata tiga komoditas unggulan Indonesia pada September 2022. Tiga komoditas itu yakni besi dan baja, minyak kelapa sawit, dan batu bara.

 

"Penurunan ini disebabkan oleh turunnya permintaan dan harga di level global," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Senin (17/10).

 

Dari data BPS, harga besi dan baja di level internasional pada September 2022 melemah 8,31% secara bulanan (month to month/mtm) dan 19,85% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi US$99,8 per dried metric ton per unit (dmtu).

 

Sedangkan harga minyak kelapa sawit di bulan yang sama tercatat US$909 per metric ton (mt). Nilai itu mengalami penurunan sebesar 11,37% (mtm) dan 23,03% (yoy). Penurunan harga komoditas ini terjadi secara konsisten sejak Juni 2022 sekaligus menjadi yang terdalam.

 

Sementara harga batu bara tercatat masih cukup tinggi, yakni di level US$321,5 per mt. Nilai tersebut tumbuh 1,01% (mtm) dan 120,11% (yoy). "Harga batu bara ini masih tetap tinggi sejak Maret 2022," jelas Setianto.

 

Kecenderungan turunnya harga-harga komoditas itu berakibat pada melemahnya kinerja ekspor. Nilai ekspor besi dan baja pada September 2022 tercatat hanya US$2,1 miliar, turun dari bulan sebelumnya yang mencapai US$2,3 miliar.

 

Lalu kinerja ekspor minyak kelapa sawit tercatat hanya senilai US$2,4 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar US$3,7 miliar. Volume ekspor kelapa sawit ini juga mengalami penurunan dari 3,6 juta ton di Agustus 2022 menjadi 2,55 juta ton di September.

 

Sementara untuk batu bara, meski harga di level internasional mengalami kenaikan, namun nilai ekspornya justru mengalami penurunan. Pada September 2022, nilai ekspor batu bara hanya US$4,2 miliar, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai US$4,4 miliar.

 

Turunnya nilai ekspor batu bara itu dikarenakan menurunnya permintaan di level global. Ini terlihat dari turunnya volume eskpor komoditas tersebut, yang sebelumnya mencapai 32,8 juta ton menjadi 33,2 juta ton.

 

Tiongkok masih menjadi negara tujuan utama ekspor batu bara. Hal ini dicerminkan dari naiknya nilai ekspor ke Negeri Tirai Bambu terhadap batu bara Indonesia yang sebelumnya hanya US$672,9 juta di Agustus 2022 menjadi US$949,08 juta di September.

 

Sedangkan di kawasan Eropa, Polandia dan Belanda menjadi negara yang paling tinggi mengimpor batu bara dari Indonesia, yakni senilai US$63,36 juta dan US$55,85 juta. Secara total, nilai ekpsor batu bara Indonesia ke Benua Biru mencapai US$161,69 juta, lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang hanya US$96,21 juta. (OL-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik