Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERDIRI sejak 2008, Marajaki merupakan sanggar seni pertunjukan, khususnya tari dan musik. Berbasis di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, sanggar UMKM Marajaki yang dipimpin Benny M Tundan juga tampil di beberapa wilayah luar Kalimantan, termasuk di Pusat Kesenian Jakarta, Taman Ismail Marzuki (PKJ TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Untuk mendukung kegiatan kesenian mereka, pada 2018 Marajaki membentuk konsep bisnis yang disematkan dengan tiket pertunjukan. Biasanya di boks tiket, mereka juga menjual beberapa aksesori dan kudapan produksi anggota sanggar. Itulah yang kemudian menjadi cikal bakal entitas bisnis Marajaki Kreatif yang kini memiliki produk utama sepatu dan tas anyaman rotan.
“Sejak itu, kami terus berinovasi pada produknya. Dari yang benar-benar tradisional, kami coba kombinasikan dengan produk modern, seperti anyaman rotan itu bisa ditempel di sepatu atau kaus. Kami mengangkat kearifan lokal di produk-produk modern,” kata Benny saat dihubungi Media Indonesia melalui sambungan telepon, Rabu (12/10).
Karena di Kalimantan belum ada pabrik sepatu, Marajaki pun mendapat suplai sepatu dari salah satu merek lokal di Pulau Jawa. Dari sepatu yang sudah jadi, kemudian mereka kreasikan dengan anyaman rotan dan lukisan abstrak.
Melalui kreasi produk unik itulah Marajaki Kreatif terpilih menjadi salah satu dari 16 finalis acara puncak Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2022. Mereka pun didapuk sebagai finalis terbaik subsektor kriya. Sebelum menjadi finalis di acara puncak, mereka harus bersaing dengan sekitar 6.000 UMKM di 16 kota. Marajaki mewakili wilayah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meski basis mereka dari Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
“Jadi AKI itu kan diselenggarakan di 16 kota di Indonesia. Nah, di Kalimantan itu ada dua titik. Satu di Pontianak (Kalimantan Barat) dan satunya di Banjarmasin (Kalimantan Selatan). Jadi kami dari Palangka Raya ikut seleksi di Banjarmasin,” jelas Benny.
Karena menjadi finalis, Marajaki pun berkesempatan ikut pameran pada 6-9 Oktober 2022 di salah satu mal di Tangerang. Selama empat hari pameran, Benny mengaku ada eskalasi penjualan produk-produknya menjelang hari akhir.
“Kalau untuk penjualan, cukup ramai. Apalagi menjelang hari-hari terakhir. Ini mungkin juga terbantu dengan artis yang tampil. Tapi ke depan mungkin perlu dipikirkan terkait perlunya momen diskusi di antara para finalis AKI. Selama di sana, hanya ada waktu untuk fokus berjualan. Tidak ada waktu khusus yang diberikan kepada finalis untuk bisa tukar pikiran terkait industri UMKM. Ditambah, perlu juga memikirkan lokasi pameran yang bisa mengundang para investor,” kata Benny.
Membenahi digital
Saat ini, Marajaki memiliki sekitar 15-20 jenis produk, mulai sepatu, tas, kaus, masker, hingga suvenir-suvenir kecil seperti gelang anyaman rotan. Dalam sebulan, setidaknya skala produksi mereka yang berbentuk besar mencapai 50-an item. Adapun untuk produk aksesori bisa mencapai 300 item.
Pendapatan Marajaki juga masih mengandalkan pasar luring seperti bazar dan pameran. Setidaknya jika dalam sebulan ada dua kali bazar, mereka bisa mengantongi Rp15 juta hingga Rp20 jutaan. Dalam bulan-bulan reguler tanpa bazar, rerata omzet mereka ada di angka Rp5 jutaan.
“Kalau sekarang penjualan 65% masih mengandalkan dari acara pameran. Untuk digital, kami juga baru mengandalkan Instagram dan Whatsapp. Di lokapasar digital, belum kami optimalkan,” kata Benny.
Belajar dari beberapa pelatihan dan program mentoring, Benny mengakui sisi digital Marajaki masih perlu dibenahi. Apalagi sekarang eranya sudah menuju ke ekosistem ekonomi digital. Salah satu yang menjadi tantangan Marajaki ialah belum ada sumber daya yang mampu mengelola instrumen digital, baik kampanye maupun pemasarannya. Di samping itu, karena Marajaki berangkat dari sanggar seni, sisi pengelolaan bisnis juga belum tergarap secara mapan.
“Kami memang mengakui kelemahan kami masih di optimasi digital karena tenaga kami terbatas. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami untuk bisa merekrut orang yang memang punya keahlian dalam mengolah konten kreatif dan pemasaran digitalnya,” tukas Benny. (M-3)
Di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik percetakan dalam industri batik, Aisha Nadia tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional.
Dian Sastrowardoyo yang didapuk menjadi ikon Indonesia Bertutur 2024 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Seni tradisional Indonesia, sebagai benteng kebudayaan Nusantara, semakin tergerus di tengah arus perubahan zaman.
Misi budaya yang ditampilkan dengan membawakan 7 tarian tanah air antara lain Tari Yapong, Tari Greget, Tari Tokecang, Tari Tortor, Tari Engbal, Tari Piring dan Tari Saman.
Menggelar acara di tempat terbuka seperti Candi Borobudur, membawa tantangan tersendiri.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat berharap perusahaan dapat tumbuh dan berkembang dengan lebih baik lagi, agar dapat mempertahankan eksistensinya di masa mendatang.
Mereka menilai larangan ekspor yang berlaku sejak 2011 berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 35 Tahun 2011 telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap sektor ini.
ROTAN-ROTAN menjulur, merambat dalam pola yang unik. Bergelombang dan berombak dalam tiga bagian besar.
Kanwil Bea Cukai Kalimantan Bagian Barat (Kalbagbar) bersama Bea Cukai Pontianak berhasil menggagalkan penyelundupan rotan ilegal seberat 50,3 ton
Konsumen menyukai produk rotan yang dikombinasikan dengan gedebok, mendong dan eceng gondok.
Pameran untuk UMKM merupakan hal yang sangat bermanfaat. Bahkan ide untuk membuat Karuhei Ethnic juga didapatkan dari event pameran seperti ini.
Desain dapat menjadi medium transformatif dalam menghadapi tantangan lingkungan yang dihadapi dunia saat ini, yaitu mengurangi limbah plastik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved