Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mengembangkan pangan lokal sebagai alternatif makanan utama selain beras. Di antaranya adalah sagu, jagung, ubi kayu, talas dan juga pisang.
Pengembangan ini bukan tanpa alasan mengingat Indonesia dan juga dunia saat ini tengah dihadapkan pada krisis global.
Staf Khusus Presiden Bidang Pendidikan, Inovasi dan Pembangunan Daerah Terluar, Billy Mambrasar mengatakan bahwa pangan lokal merupakan makanan pokok bagi masyarakat di sejumlah daerah.
Di Papua, kata Billy, komoditas sagu adalah makanan sehari-hari yang menjadi hidangan dapur selain jagung dan juga ubi kayu. Sagu juga menjadi makanan utama yang berbasis kearifan lokal.
"Jadi menurut saya perluasan diversifikasi dalam hal pengembangan sagu sebagai alternatif nasi sudah sangat tepat. Kita ini kan sangat kaya akan panganan lokalnya. Kita bisa makan talas, makan jagung atau ubi kayu. Tentu beras juga cukup karena stok kita di tahun ini mencapai 10 juta ton," ujar Billy yang merupakan putra dari Papua, Sabtu (8/10).
Billy mengatakan, panganan lokal sejatinya sudah ada sejak nenek moyang dulu. Indonesia bahkan dikenal dengan negeri sejuta rempah yang didalamnya juga terdapat sumber karbohidrat selain beras.
Baca juga: Para Mahasiswa Diundang Lakukan Penelitian Potensi Pangan Lokal
Karena itu, kebijakan perluasan diversifikasi adalah kebijakan tepat dalam mengembalikan kejayaan pangan lokal Indonesia.
"Kita harus bersyukur karena Indonesia adalah negeri yang sangat kaya. Kita bisa menemukan sorgum, sagu dan juga yang lainya dengan mudah. Kita bisa makan dengan gampang dan menanamnya dengan subur. Jadi sumber karbohidrat itu tidak hanya beras, masih banyak yang lain yang jauh lebih sehat karena rendah gula," katanya.
Untuk diketahui, Billy sendiri aktif pada berbagai kegiatan pelatihan petani milenial. Termasuk pelatihan kewirausahaan dan pelatihan mengolah panganan lokal. Tercatat saat ini ada 2.700 petani muda yang mengikuti pelatihan tersebut.
Senada, Pakar pangan dari Universitas Andalas, Muhammad Makky mendukung penuh upaya pengembangan pangan lokal.
Menurutnya, sumber karbohidrat memang bisa didapatkan dari mana saja termasuk dari enam komoditas yang saat ini tengah dikembangkan. Apalagi perluasan diversifikasi merupakan arahan langsung dari Presiden Jokowi.
"Saya pikir masih banyak sumber karbohidrat lain selain dari nasi. Prilaku dan tradisi sosial masyarakat menunjukkan hal ini. Dan yang lebih penting, sumber karbohodrat alternatif ini jauh lebih sehat karena menjadikan pola makan rendah Glikemik. Jadi perluasan diversifikasi pangan ini sudah sangat tepat dan karena itu harus kita dukung bersama," jelasnya.
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa saat ini Kementan tengah mengembangkan enam komoditas sumber karbohidrat yang bisa mendukung diverifikasi dan menjadi pangan alternatif dalam menghadapi tantangan global.
"Semua bisa menjadi bahan subtitusi beras. Kenapa? karena kenyang itu kan gak harus beras. Kita bisa makan talas, makan kentang atau bahkan makan sagu. Dan itu adalah panganan masyarakat lokal kita sejak dulu," jelasnya.
Sebagaimana diketahui, FAO dan IRRI memberikan penghargaan kepada Presiden Joko Widodo atas sistem ketahanan pangan yang kuat. Indonesia bahkan dinyatakan sebagai negara swasembada yang memiliki stok pangan cukup disaat situasi dunia yang tak menentu.
"Masyarakat tidak perlu kawatir karena stok beras kota masih dalam kondisi aman. Petani kita juga mulai masuk masa tanam utama Oktober-Maret, dan insyaallah pangan pokok kita akan terus cukup tersedia," jelasnya. (RO/OL-09)
Oakwood Suites Kuningan Jakarta sukses menggelar acara Cooking Challenge & MasterChef Showcase bertajuk All You Knead is Comfort di Pastis Pool Bar.
DI tengah tantangan ketahanan pangan nasional, masyarakat adat disebut telah membuktikan diri sebagai penjaga kedaulatan pangan yang berkelanjutan.
Guntur mengajak pelaku usaha dan masyarakat mengembangkan pangan lokal dan mengkonsumsi komoditas hasil petani nasional Indonesia.
Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Kesehatan Kota Depok meluncurkan program pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal yang dimulai sejak 13 September 2024 lalu.
Wapres Gibran Rakabuming Raka memimpin acara makan siang bersama Kabinet Merah Putih di Ruang KS. Tubun, Kawasan Borobudur International Golf & Country Club, Akademi Militer Magelang
KEPALA Badan POM Taruna Ikrar dan Menkes Budi Gunadi Sadikin meluncurkan Sinergi Program Desa Pangan Aman (PDPA) dan Program Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal (PMTBPL).
Timwas Haji DPR RI menemukan sejumlah merek asal Indonesia dibajak negara lain. Beberapa merek tersebut di antaranya rojo lele untuk tepung, pandan wangi untuk beras.
Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmat Gobel, meninjau langsung industri pengolahan sagu dan singkong berkapasitas produksi 50 ton sehari di PT Bangka Asindo Agri (BAA).
Produk olahan sagu dan singkong dari PT Bangka Asindo Agri (BAA) di Sungailiat, Bangka, Provinsi Bangka Belitung, kini telah diekspor ke Tiongkok dan Jepang.
Sagu, tanaman khas Papua yang kaya akan karbohidrat, kembali menemukan tempatnya di hati masyarakat Papua melalui proyek Lumbung Sagu yang menggabungkan tradisi dengan inovasi baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved