Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEBIJAKAN Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengalihkan subsidi bahan bakarinyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat dinilai sebagai langkah yang tepat. Sebab selama ini subsidi BBM cenderung lebih banyak dinikmati masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke atas.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional, Eddy Soeparno, mengatakan pihaknya sejak lama mendorong agar alokasi dana untuk subsidi BBM dialihkan dengan memberi bantuan kepada masyarakat yang berhak menerimanya.
“Sejak awal kami telah menyampaikan sebaiknya pola subsidi itu diubah dari produk ke penerima. Dan ini adalah bentuk yang jelas yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberikan bantuan langsung tunai kepada penerima,” ujar Eddy Soeparno.
Itu sebabnya dia menyebut keputusan pemerintah menyesuikan harga BBM merupakan kebijakan yang tepat. Tentunya, lanjut dia, dalam proses penyaluran bantuan disertai pengawasan sehingga dapat tepat sasaran.
Terlebih lagi, dia menambahkan, kehadiran kebijkan tersebut mampu menekan lonjakan anggaran yang dikeluarkan untuk menyubsidi BBM. Karena diketahui sejak awal bulan ini anggaran subsidi BBM kian membengkak.
“Ini adalah inflasi yang ingin kita cegah supaya tidak melonjak. Karena kita melihat kemampuan pemerintah untuk menanggung subsidi lebih besar lagi rasanya berat,” terang Eddy.
Diketahui, Jokowi telah menyiapkan anggaran sebesar Rp24,14 triliun untuk tiga jenis bantuan sosial (bansos), termasuk bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu kepada 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang terdaftar dalam data Kementerian Sosial (Kemensos).
BLT BBM akan diberikan sebanyak empat kali dengan masing-masing pemberian sebesar Rp150 ribu. Pemberian BLT BBM dalam dua tahap dari empat kali penyaluran sehingga KPM akan menerima Rp300 ribu setiap tahapnya. (Ant/OL-8)
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
Pengawas Lapangan SPBU Batakan Esra mengatakan ketersediaan BBM bergantung pada pasokan dari Pertamina. Ia menduga terjadi keterlambatan distribusi dari pusat.
MENTERI Energi dan Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membenarkan rencana pemerintah menghapus subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan diganti menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
MENTERI Energi dan Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membenarkan rencana pemerintah menghapus subsidi bahan bakar minyak atau subsidi BBM dan diganti menjadi bantuan langsung tunai (BLT).
Pemberian BLT hari ini merupakan kompensasi dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) 2022 lalu.
Kementerian Keuangan yang telah melakukan pembayaran dana kompensasi Bahan Bakar Minyak (BBM) Periode Triwulan III Tahun 2022 sebesar Rp98,77 triliun (termasuk pajak).
Alokasi BLT BBM, PKH, Bansos Sembako di Lumajang sebanyak 89.167 keluarga penerima manfaat (KPM). Saat ini, realisasi penyaluran sudah 98,5 persen,
Sekjen) Kemensos RI Harry Hikmat mengapresiasi kinerja PT Pos Indonesia sebagai mitra penyalur kepada keluarga penerima manfaat (KPM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved