Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA Dewan Pimpinan Daerah Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengungkapkan bahwa kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan berdampak pada lini bisnis transportasi dan kenaikan tarif, baik angkutan orang maupun barang.
Untuk estimasi awal, pihaknya menyebut kenaikan tarif transportasi akan mencapai 12,5%. "Estimasi kita dari kenaikan (harga) BBM itu akan membuat kenaikan tarif angkutan orang dan barang sekitar 12,5%," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (3/9).
Misal, masyarakat Ibu Kota yang selama ini menggunakan angkotan dengan tarif sebesar Rp5.000, akibat kenaikan harga BBM, masyarakat harus membayar sekitar Rp5.500 hingga Rp5.700.
Baca juga: Harga BBM Naik, Buruh: Daya Beli akan Turun
Adapun penyesuaian tarif juga akan dilakukan pada angkutan taksi, dengan hitungan berdasarkan kilometer yang ditempuh. "Ini kita sedang mencoba hitung ulang kembali," imbuh Shafruhan.
Penaikan tarif angkutan umum hingga 12,5% juga diperkirakan berlaku pada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) reguler. Namun, pihaknya belum dapat memastikan perubahan tarif tersebut, karena bus AKAP berada di bawah Kementerian Perhubungan.
Hanya saja, bus AKAP nonreguler yang bukan di bawah naungan Kementerian Perhubungan, pasti akan ikut menyesuaikan tarif angkutan. "Kalau bus nonreguler, kami akan menentukan sendiri besaran tarifnya, karena itu merupakan kewenangan dari pengusahanya," tuturnya.
Baca juga: Jokowi: Penaikan Harga BBM Pilihan Terakhir Pemerintah
Organda dikatakannya enggan menaikkan tarif angkutan umum. Oleh karena itu, sejak isu wacana penaikan harga BBM menguat, pihaknya mendorong pemerintah untuk mengecualikan transportasi umum. Menurutnya, hal itu mudah dilakukan dan diawasi.
Sebab, transportasi umum menggunakan pelat kuning dan terdata dengan lengkap baik di asosiasi maupun Kementerian Perhubungan. Belum lagi, kebijakan ini berkenaan dengan urusan logistik.
"Organda itu meminta kenaikan tarif BBM tidak dikenakan pada angkutan umum. Kita justru ingin membantu pemerintah, supaya tidak ada gejolak, utamanya di angkutan logistik," pungkas Shafruhan.(OL-11)
Saat ini, para perajin masih terus memproduksi tahu, meski keuntungan mereka terus menyusut.
Harga cabai rawit merah itu setara dua kilogram daging ayam, yang harganya saat ini sebesar Rp38 ribu per kilogram.
Dalam kurun dua hari terakhir harga cabai rawit merah naik cukup signifikan
Imbas kenaikan harga komoditas hortikultura membuat pendapatan pedagang turun
Di Pasar Sederhana, Kota Bandung, Rabu (21/2), sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan di antaranya cabai, tomat, kentang dan telur ayam.
Telur yang kondisinya layak jual kini dihargai Rp33 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogram
"Kalau sampai 70% (maksimal penumpang) ada pelanggaran jaga jarak, itu menjadi masalah," ujar Ketua Organda DKI Jakarta Safruhan Sinungan.
ORGANDA Kota Depok, menyatakan terdapat 2.850 kendaraan angkutan umum perkotaan (angkot) di Kota Depok yang selama 10 tahun tidak membayar pajak kendaraan bermotor.
Sekjen Organda Ateng Haryono mengakui bahwa larangan mudik merupakan langkah pemerintah dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19 agar kasus di India tidak terjadi di Indonesia.
KALANGAN pengusaha angkutan hanya bisa pasrah kepada kebijakan pemerintah yang melarang mudik Lebaran 2021
Organda Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah berharap pemerintah memberikan kompensasi pada kru angkutan dan bantuan untuk pengusaha jika aturan larangan mudik lebaran diterapkan
Semenjak pandemi covid-19 para pengusaha angkutan darat di Temanggung, Jawa Tengah telah mengalami kerugian hingga 50 persen.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved