Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PADA pertengahan Agustus 2022, penawaran umum di pasar modal Indonesia sudah mencapai 152 emisi, dengan total nilai mencapai Rp157,57 triliun.
Kondisi tersebut disebabkan kinerja pasar modal yang terus meningkat sepanjang tahun ini. Terlihat dari tren positif pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Sampai pertengahan tahun ini, terdapat 152 penawaran umum. Itu mencakup 41 emiten baru yang melakukan initial public offering (IPO) dan total nilai penawaran umum Rp157,57 triliun," ujar Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Djustini Septiana, Selasa (30/8).
Baca juga: Investor Asing Borong Saham, IHSG Ditutup Menghijau
Sepanjang 2021, lanjut dia, OJK mencatat 194 aktivitas emisi penawaran umum, dengan nilai yang dihimpun sebesar Rp363,29 triliun. Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan penawaran umum sepanjang 2020, yakni 169 emisi dengan besaran dana Rp118,7 triliun.
"Jadi pada 2022, aktivitas penawaran umum sudah mencapai 41 IPO, dengan total nilai penawaran umum Rp20,92 triliun," imbuhnya.
Baca juga: Menkeu: Anggaran Subsidi BBM Semakin Melonjak
Sementara itu, Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) Tahap II paling banyak mencatatkan aktivitas, dengan 42 penawaran dan nilai mencapai Rp54,9 triliun. Lalu, disusul 31 PUB EBUS Tahap I dengan total dana Rp33,22 triliun.
Adapun 20 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dilakukan di pasar modal Indonesia pada tahun ini, dengan nilai penawaran Rp24,05 triliun. Kemudian, sebanyak 15 Penawaran Umum EBUS dan menghasilkan dana Rp24,48 triliun.
"Sampai tahun ini, sudah ada 41 IPO dan 7 emiten yang EBUS. Jadi total 48 emiten baru," pungkas Djustini.(OL-11)
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan bahwa jaminan keamanan menjadi kunci dalam menarik investor untuk menanamkan modal di suatu daerah.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PENURUNAN daya saing Indonesia di tingkat global dinilai mengkhawatirkan. Terlebih penurunan daya saing itu utamanya disebabkan oleh penurunan peringkat efisiensi pemerintah.
PT Ajaib Sekuritas Asia menunjuk kantor hukum Hotman Paris & Partners untuk mewakili perusahaan dalam merespons polemik seputar dugaan transaksi tidak sah senilai Rp1,8 miliar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved