Jumat 26 Agustus 2022, 19:47 WIB

Menkeu: Subsidi Rp502 Triliun bisa Bangun 3.333 RS atau 227.886 SD

M. Ilham Ramadhan Avisena | Ekonomi
Menkeu: Subsidi Rp502 Triliun bisa Bangun 3.333 RS atau 227.886 SD

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

 

PEMERINTAH telah menambah dana subsidi dan kompensasi energi tahun ini menjadi Rp502,4 triliun. Penambahan dilakukan untuk menutupi hitungan dalam asumsi yang meleset agar masyarakat tetap nisa mengonsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan harga terjangkau.

Namun belakangan ini, penambahan dana itu dirasa hanya bisa menutupi kebutuhan hingga Oktober 2022. Sebabnya, konsumsi BBM bersubsidi melonjak dan harga minyak mentah dunia berfluktuasi di atas perkiraan pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan alokasi tambahan dana yang saat ini diberikan untuk subsidi dan kompensasi energi itu terlampau besar. Ironisnya, mayoritas masyarakat yang memanfaatkan BBM bersubsidi adalah golongan mampu.

Padahal, kata dia, dana sebesar Rp502,4 triliun bisa digunakan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan lain yang jauh lebih bermanfaat ketimbang menyubsidi masyarakat mampu. "Ratusan triliun subsidi yang kita berikan yang menikmati adalah justru kelompok mampu, karena mereka mengonsumsi BBM itu," jelasnya.

Dari hitungan Kemenkeu, alokasi dana subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp502,4 triliun itu bisa dimanfaatkan untuk membangun 3.333 rumah sakit skala menengah. Satu pembangunan rumah sakit skala menengah diperkirakan menelan biaya Rp150 miliar.

Baca juga: Pengamat Migas: Pertalite Harus Diarahkan Agar Tepat Sasaran

Dengan dana subsidi dan kompensasi itu, pemerintah juga bisa menggunakannya untuk membangun 227.886 sekolah dasar, di mana setiap pembangunan memakan biaya Rp2,19 miliar.

Dana Rp502,4 triliun juga setara dengan pembangunan jalan tol sepanjang 3.501 kilo meter, di mana setiap kilo meternya memakan biaya Rp142,8 miliar. "Ini ruas tol baru, mungkin bisa menyelesaikan pembangunan ruas tol di Sumatera," kata Sri Mulyani.

Selain itu, dana Rp502,4 triliun juga setara dengan pembangunan 41.666 unit puskesmas, di mana setiap unitnya menelan biaya Rp12 miliar. Dengan kata lain, dana subsidi dan kompensasi energi itu bisa jauh lebih bermanfaat, alih-alih menjadi subsidi yang hanya dinikmati oleh masyarakat mampu.

"Jadi dengan dana sebesar itu, bisa dibangun fasilitas tadi di seluruh pelosok, utamanya yang terluar yang memang jelas tidak menikmati subsidi Rp502 triliun itu. Ini adalah angka yang sangat besar dan real dan ini juga masih belum cukup," jelas Sri Mulyani. (OL-4)

Baca Juga

Ist

Dukung Penjual Lokal dan UMKM, Fitur Shopee Live Jadi Pilihan Banyak Pelaku Usaha Lokal  

👤Gana Buana 🕔Senin 25 September 2023, 07:30 WIB
Pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus menunjukkan lonjakan yang...
Ist/Pertamina

Kilang Pertamina Plaju Jadi 'Winner' di World Petroleum Council Excellence Awards 2023

👤Media Indonesia 🕔Senin 25 September 2023, 07:14 WIB
Kilang Pertamina Plaju didapuk sebagai winner di ajang World Petroleum Council (WPC) Excellence Awards 2023 pada kategori Social...
MI/Joan Imanuella Hanna Pangemanan

NEXSPACE, Kompetisi Startup Kolaborasi Ideafest dan 11th Space 

👤Joan Imanuella Hanna Pangemanan 🕔Senin 25 September 2023, 06:00 WIB
NEXSPACE juga berfokus pada mendukung kepemimpinan generasi muda dan mengajak mereka untuk mengambil langkah-langkah menuju visi bisnis...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

  • Presiden PKS Buka-Bukaan Soal Pasangan Amin

    Berikut petikan wawancara khusus wartawan Media Indonesia Ahmad Punto, Henri Salomo, Akhmad Mustain, dan Rifaldi Putra Irianto di kantor DPP PKS, Jakarta, Kamis (21/9/2023).

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya