Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kolaborasi PermataBank-UNS Bantu Dorong Digitalisasi dan Literasi Keuangan UMKM

Mediaindonesia.com
22/8/2022 11:43
Kolaborasi PermataBank-UNS Bantu Dorong Digitalisasi dan Literasi Keuangan UMKM
Kerja sama PermataBank dengan UNS dalam mendukung digitalisasi UMKM(Dok. permataBank)

PT Bank Permata Tbk (PermataBank) bekerja sama dengan Indobarter Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) melakukan peluncuran dan sosialisasi program Digitalisasi dan Literasi keuangan kepada para pedagang pasar di 7 pasar tradisional di kota Solo antara lain pasar Legi, Pasar Klewer, Pasar Gedhe, Pasar Jongke, Pasar Kadipiro, Pasar Ikan Balekambang, Pasar Nusukan dan Pasar Palur.   

Peluncuran dan sosialisasi program itu yelah diluncurkan sejak 15 Agustus bertempat di Pasar Klewer, Surakarta, yang juga dihadiri WalikotavSurakarta Gibran Rakabuming Raka. 

PermataBank melalui Unit Pengelola Zakat Dana Kebaikan (UPZDK) PermataBank Syariah berkolaborasi dengan Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) memberikan bantuan berupa dana hibah kepada Indobarter UNS yang akan digunakan sebagai modal usaha bergulir bagi para pedagang pasar tradisional dalam mengembangkan usahanya. 

Program itu juga mendapatkan dukungan Kementerian Pendidikan, Riset fan Teknologi, melalui platform Kedaireka dalam program Matching Fund sebagai bagian dari perwujudan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Rektor UNS Jamal Wiwoho yang diwakili oleh DEA Direktur Akademik dan Kemahasiswaan Sutanto menegaskan, kampus UNS hadir bukan hanya untuk mengajarkan bagaimana menyelesaikan ujian semesteran tapi juga membantu masyarakat menyelesaikan ujian kehidupan. 

Dalam kegiatan itu, para mahasiswa magang UNS selaku operator dan tenaga pemasar online akan membantu meningkatkan penjualan para pedagang pasar tradisional, melalui konsep Indobarter UNS yaitu mempertemukan penjual dan pembeli secara online melalui WhatsApp for Business.

Melalui program tersebut, mahasiswa UNS dapat memperoleh akses langsung ke dunia usaha dan industri keuangan untuk memperkaya portofolio pembelajaran melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan terjun langsung ke masyarakat dan sekotr riil di pasar-pasar tradisional di kota Solo.

Mahasiswa juga dapat membuat jurnal ilmiah, sebagai sebuah standarisasi model bisnis dan operasional digitalisasi dan literasi keuangan bagi para pedagang pasar tradisional yang dapat diterapkan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia.

Direktur Hukum dan Kepatuhan PermataBank Dhien Tjahaja ni menjelaskan, sinergi dan kolaborasi tersebut merupakan bentuk komitmen PermataBank dalam menghadirkan produk dan jasa perbankan guna membantu masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan usaha di berbagai wilayah di Indonesia. 

"Program ini bertujuan untuk membangun ekosistem digital dan inklusi keuangan sejalan dengan misi kami untuk membuat perubahan yang berarti bagi masyarakat dalam meningkatkan literasi keuangan terutama bagi mereka yang belum mendapatkan akses perbankan formal," ujarnya. 

Baca juga : Laba Taspen Life Tumbuh 60,61% pada Semester I 2022

Program tersebut juga bertujuan untuk memperkenalkan teknologi pembayaran digital kepada para pedagang pasar tradisional melalui PermataQR yaitu layanan QRIS (Quick Response Indonesia Standart) PermataBank sekaligus memberikan akses pintu masuk mendapatkan bantuan permodalan baik dari Indobarter (dana modal usaha bergulir dana hibah UPZDK PermataBank Syariah) maupun akses pendanaan modal usaha melalui perbankan daerah (BPR / Bank Umum) di lokasi sekitar para pedagang pasar tersebut berada.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah Solo Nugroho Joko Prastowo mengapresiasi sinergi PermataBank dan Indobarter UNS dalam menginisiasi dan mendorong pemanfaatan pemasaran secara online dan telah dilengkapi dengan platform pembayaran secara nontunai dengan QRIS. 

Langkah itu, menurutnya, merupakah contoh riil program digitalisasi UMKM, khususnya bagi pedagang pasar tradisional, agar dapat naik kelas. Selain memudahkan dan meningkatkan penjualan, digitalisasi juga membantu pencatatan transaksi keuangan yang selanjutnya memudahkan dalam mengakses permodalan untuk pengembangan usaha. 

"Harapannya model digitalisasi ini dapat terus dikembangan dan direplikasi untuk cakupan wilayah yang lebih luas lagi agar manfaat yang tercipta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para pedagang menjadi lebih terasa. Digitalisasi menjadi kebutuhan masa kini dan menjadi pijakan langkah dalam menggapai masa depan. Ojo lali nganggo QRIS," ujarnyam

Kepala OJK Solo Eko Yunianto mengatakan, OJK mengapresiasi dan mendukung program digitalisasi kepada pedagang pasar di kota Surakarta sebagai wujud sinergi dan kolaborasi antara PermataBank, Pemerintah Kota, dan UNS. 

Menurutnya, Hal itu sejalan dengan kebijakan OJK dalam mempercepat pelaksanaan transformasi digital di sektor keuangan terfokus pada dua hal strategis, yaitu memberikan layanan dan produk yang cepat, murah, dan kompetitif kepada masyarakat serta memberikan kemudahan dan memperluas akses keuangan masyarakat yang unbankable dan para pelaku UMKM dapat memanfaatkan produk dan layanan keuangan digital dengan mudah.

"Konsep Indobarter UNS yang mempertemukan penjual dan pembeli secara online bagi para pedagang pasar tradisional di kota Surakarta ini dapat menjadi role model bisnis yang nantinya bisa di implementasikan di pasar-pasar tradisional di seluruh Indonesia. Kami berharap dengan adanya sinergi dan kolaborasi ini literasi dan akses keuangan masyarakat kota Surakarta akan semakin meningkat. Sehingga masyarakat akan semakin paham terkait dengan produk keuangan yang dibutuhkan serta paham penggunaan digitalisasi dalam mengembangkan usahanya, " katanya. 

Dengan sinergi dan kolaborasi itu diharapkan dapat mewujudkan digitalisasi dan literasi keuangan para pedagang pasar tradisional yang di dukung oleh pemerintah kota Surakarta, Bank Indonesia dan OJK Solo beserta seluruh pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan omset penjualan pedagang dan pada akhirnya juga meningkatkan kesejahteraan pedagang pasar tradisional dan ekonomi kota Surakarta pada umumnya. 

Kendala akses permodalan usaha bagi pedagang pasar tradisional pun teratasi. Keberhasilan program ini bisa menjadi sebuah model pengembangan dan percepatan digitalisasi dan literasi pasar tradisional di seluruh Indonesia. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya