Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
SENIOR Portfolio Manager, Equity, Manulife Asset Manajemen Indonesia Samuel Kesuma memprediksi Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga acuan 4,0% - 4,25% pada tahun ini.
Hal ini disebabkan oleh kondisi perekonomian yang mulai membaik, sehingga inflasi inti yang menjadi pertimbangan BI untuk mengatur suku bunga acuan juga akan mengalami kenaikan.
"Seiring dengan pemulihan ekonomi, kami melihat inflasi inti akan naik secara gradual sehingga BI berpotensi menaikkan suku bunga ke level 4,0% - 4,25% tahun ini," ungkapnya, Rabu (17/8).
Samuel menegaskan bahwa meskipun inflasi umum meningkat mendekati 5% pada Juli 2022, namun inflasi inti tetap terjaga di 2,86%.
Baca juga: Jokowi : Pembangunan IKN Harus Dijaga Keberlanjutannya
Menurutnya, dengan inflasi inti yang masih terjaga maka belum ada urgensi bagi BI untuk menaikkan suku bunga acuan sejauh ini.
Menariknya, lanjut Samuel, nilai tukar Rupiah menjadi salah satu nilai tukar dengan kinerja terbaik di Asia tahun ini, walau BI belum menaikkan suku bunga.
"Ini mengindikasikan keyakinan pasar terhadap kredibilitas kebijakan moneter BI," ucap Samuel.
Samuel menegaskan, sebetulnya BI memiliki alat kebijakan selain suku bunga untuk menyerap likuiditas domestik, seperti melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM).
"Sepanjang tahun ini GWM sudah naik dari 3,5% menjadi 7,5% di Juli, jadi sebetulnya pengetatan kebijakan moneter sudah dilakukan secara gradual sepanjang tahun ini," pungkasnya. (OL-4)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved