Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
SEORANG entrepreneur memiliki mimpi yang besar namun sumber daya yang terbatas, sehingga seorang entrepreneur ahli dalam menciptakan sumber daya yang dimilikinya. Salah satunya adalah dengan mendapatkan partner bisnis yang sesuai.
Pitching menjadi salah satu jalan seorang entrepreneur untuk mendapatkankan dukungan partner bisnis dalam rangka pengembangan ranah bisnisnya.
Oleh karena itu, menguasai teknik pitching menjadi hal yang tidak dapat dipandang sebelah mata.
Seperti yang disampaikan oleh Plt. Ketua PPM School of Management Dr. Pepey Riawati Kurnia, M.M., CPM, CAC, CODP., entrepreneurship menjadi topik yang hangat diperbincangkan.
Pada tahun 2021 rasio wirausaha di Indonesia masih sebesar 3,47%. Padahal, untuk menjadi negara maju setidaknya dibutuhkan minimal 4% dari proporsi jumlah penduduk.
Pemerintah Indonesia memberikan perhatian dan dukungan khusus untuk pengembangan wirausaha di Indonesia.
Payung hukum yang mempermudah proses perizinan, penyediaan akses permodalan, serta berbagai program pengembangan wirausaha.
PPM School of Management turut berpartisipasi aktif mendukung pengembangan entrepreneurship di Indonesia dengan menyediakan Inkubator Bisnis Bizcube bagi para mahasiswanya.
“Caranya adalah dengan membangun ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti alumni, mahasiswa, dosen dan juga masyarakat Indonesia." kata Pepey dalam keterangan pers, Senin (15/8).
Baca juga: Dorong Kewirausahaan dan Daya Saing Pemuda, Pegadaian Gandeng Kemenpora
"Inilah yang menjadi tujuan diselenggarakan acara EntreWeek ini supaya bisa menjadi wadah belajar networking, serta kolaborasi di lingkungan internal dan eksternal PPM School of Management,” ujarnya.
“Kami berharap, acara ini mempunyai manfaat dan dampak bagi kita semua,” lanjutnya.
Terkait dengan pitching, Dr. Pinpin Bhaktiar, CPM (Asia) selaku Entrepreneurship Scientist dan Dosen PPM School of Management, menjelaskan bahwa ketika melakukan pitching harus meyakininya sebagai hal yang penting.
"Jangan jadikan hal tersebut menjadi hal yang mudah atau menganggap enteng. Pitching itu bukan hanya melulu saat kita mencoba menarik dana investor," jelasnya.
“Saya harus tegaskan dari awal, jangan biarkan urusan dengan investor itu menjadi urusan receh. Jangan lembek, karena kemanjaan dan kemalasan. Kita butuh modal investor, kita butuh uang investor," katanya.
"Tapi kalau belum ada, ya nikmatilah masa Bootstrapping (memulai bisnis tanpa dana dari eksternal). Jadi kejar masa bootstrapping itu,” jelasnya.
Dr. Pinpin juga menegaskan jika tidak mempunyai dana memadai haruslah dirumuskan. “Ada ruang-ruang yang mungkin sumber dayanya terbatas, dan lain sebagainya, itu yang perlu dirumuskan. "
"Namun wilayah-wilayah yang bisa dieksekusi harus dieksekusi dahulu. Jangan sampai saat kita pitching semuanya masih berupa ide,” tegasnya.
Sebagai informasi, gelaran selama dua hari. Acara hari pertama digelar secara on-site, Sabtu (13/8), diawali dengan sesi Insight Business Outlook yang dibawakan oleh Dr. Wahyu T. Setyobudi, M.M., ATP., CPM.
Konsultan dan Peneliti Transoformasi Stratejik dan Inovasi PPM School of Management. Sesi ini memberikan wawasan dan pengetahuan seputar perkembangan dunia bisnis dengan topik pembahasan seputar bagaimana era digital akan mempengaruhi prospek bisnis di masa depan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Speed Networking, yang mana peserta dipertemukan secara berpasangan dan acak untuk melakukan perkenalan dengan tujuan dapat membuka peluang kerja sama serta membangun relasi untuk mengembangkan bisnis ke depannya.
Sesi ketiga, Round Table Discussion yang merupakan kegiatan yang dirancang untuk mempertemukan peserta alumni dengan berbagai latar belakang industri bisnis.
Di hari kedua, selain webinar “Land a Business Partner with Pitching”, sekitar 250 peserta antusias mengikuti beberapa segmen acara lanjutan.
Terdapat dua sesi talkshow lanjutan, yang pertama bersama dengan para alumni PPM School of Management yaitu Ayu Saptarika (Entrepreneur Writer & Book Author), Andrian Yulianto (Co-Founder Aktivin) dan Veren Angelia (CEO PT. Catat Buku Indonesia).
Pada sesi ini, para alumni menceritakan tentang awal mula dalam mendirikan bisnis, mengatasi tantangan perubahan era digital hingga strategi yang dilakukan agar bisnis tetap bertahan dan berkembang.
Selanjutnya, di dalam sesi Digital Business Talkshow bersama Dama Aji (Program Team Antler) dan Arnold Lukito (Managing Partner Tabula) berpesan untuk para entrepreneur bahwa yang penting adalah kita perlu "Mulai Aja dulu..." "Start now, fail now, success later". (RO/OL-09)
Global Sources Indonesia merupakan pameran dagang internasional yang dirancang untuk mendorong efisiensi dan pertumbuhan pelaku usaha Indonesia.
Para pelaku usaha ultra mikro yang dianggap menjadi tulang punggung perekonomian di daerah maupun nasional yang memiliki pengaruh besar atas tumbuhnya perekonomian negara.
PEREKONOMIAN Indonesia diperkirakan tidak akan mampu tumbuh menembus 5% hingga tahun depan. Ketidakpastian ekonomi dunia dan kondisi domestik yang dinilai tengah tertekan
KALANGAN pengusaha di Kabupaten Bandung menyambut baik operasi antipremanisme yang dilakukan Polresta Bandung.
Dilihat dari sisi preverensi kedatangan berdasarkan pengguna transportasi bandara, sebanyak 98 responden dari total 172 responden, memilih turun di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Teknologi AI dari BigBox AI juga dapat digunakan untuk menganalisis data pelanggan eksisting.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Pembentukan Badan Otorita Tanggul Laut (giant sea wall) masih dalam proses.
Investasi asing di sektor properti Bali menunjukkan lonjakan tajam sejak beberapa tahun terakhir. Data terbaru mencatat kenaikan minat investor mancanegara hingga 85%
SANDINATION bersama Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program Sahabat Sandi Naik Kelas (Si Iklas).
DI tengah pasar properti yang dibanjiri produk menengah-bawah, hanya segelintir pengembang yang berani masuk merambah segmen premium. Tentu mereka menyasar para investor kelas kakap.
penguatan IHSG masih dibayangi aksi jual asing. Investor asing kembali mencatatkan net sell, kali ini sebesar Rp440,2miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved