Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Viral Bansos Ditimbun, Menko PMK Akui Adanya Beras yang Rusak Karena Hujan

Andhika Prasetyo
01/8/2022 17:27
Viral Bansos Ditimbun, Menko PMK Akui Adanya Beras yang Rusak Karena Hujan
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.(ANTARA)

MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengaku masih menunggu hasil penyelidikan tim dari kementeriannya untuk menindaklanjuti temuan berkarung-karung beras bantuan presiden (banpres) yang dikubur di Depok, Jawa Barat.

"Tim masih berproses di lapangan, dan sudah ada kepolisian RI dan Inspektorat Jenderal Kemensos juga," ujar Muhadjir di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/8).

Baca juga: Rayakan HUT Ke-51, PT Asabri Komitmen Tingkatkan Layanan Kepada Peserta

Untuk saat ini, ia mengaku percaya dengan pernyataan yang disampaikan JNE sebagai pihak distributor beras banpres dari Perum Bulog kepada masyarakat.

Pasalnya, saat masa awal pelaksanaan pembagian bantuan tersebut, pernah ditemukan beras-beras rusak akibat kesalahan pengiriman.

"Kalau memang seperti yang dikatakan JNE, berarti itu memang beras yang rusak. Waktu itu memang terjadi kerusakan beras yang cukup banyak karena dalam pengangkutannya menggunakan bak terbuka dan kena hujan," jelasnya.

Kemenko PMK pun saat itu memutuskan untuk mengganti semua beras yang basah dengan yang baru untuk kemudian disalurkan kepada keluarga penerima manfaat.

"Semua beras yang kena hujan tidak boleh dibagikan, baik yang masih dalam keadaan baik maupun yang sudah rusak. Mungkin yang waktu itu tampaknya baik, besoknya rusak. Beras itu kan sensitif dengan air jadi hari itu juga harus diganti. Paling lambat dua hari setelah itu harus diganti," terang Muhadjir.

Ia pun memastikan bahwa pemerintah tidak menderita kerugian atas insiden beras rusak tersebut. Seluruh kerugian lanjut dia, ditanggung JNE sebagai transporter dan mungkin juga Bulog sebagai penyedia barang.

"Jadi yang bertanggung jawab adalah transporter, perusahaan-perusahaan yang terlibat,"tandasnya. (OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya