Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah berkomitmen mendorong peningkatan produktivitas sektor minyak dan gas bumi nasional. Komitmen itu diwujudkan melalui ragam kebijakan dan program yang telah dijalankan.
Kebijakan itu diantaranya yakni optimalisasi produksi lapangan eksisting, transformasi resources to production, hingga peningkatan teknologi bersih seperti carbon capture and storage/carbon capture utilization and storage.
Baca juga: Gobel: Investasi Jepang Harus Perkuat SDM Indonesia
Sedangkan dari sisi insentif, pemerintah telah memberikan kebijakan berupa penundaan sementara pencadangan biaya kegiatan pasca operasi atau Abandonment and Site Restoration (ASR) dan pengecualian PPN LNG.
Selain itu, diberikan pula insentif berupa pembebasan biaya pemanfaatan barang milik negara yang akan digunakan untuk kegiatan hulu migas, penundaan atau pengurangan hingga 100% pajak-pajak tidak langsung, penerapan insentif investasi, dan penerapan volume gas yang dapat dijual dengan harga pasar.
"Dengan adanya insentif yang diberikan Pemerintah tersebut, diharapkan dapat mendorong perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama meningkatkan produksinya sehingga target lifting migas sebesar 1 juta barel perhari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) dapat tercapai pada tahun 2030," ujar Airlangga dalam acara Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) II Usaha Hulu Migas Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh SKK Migas, Kamis (28/7).
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga menyampaikan tentang krisis energi global saat ini yang menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar energi fosil berupa minyak dan gas bumi masih tinggi. Hal tersebut juga menjadi tantangan dan kesempatan bagi SKK Migas untuk dapat mendorong peningkatan produksi Kontraktor Kontrak Kerja Sama.
"Sektor hulu migas diharapkan dapat mendorong industri-industri penunjang lokal untuk tumbuh dan semakin berkembang melalui pemanfaatan penggunaan produk dalam negeri, sehingga peran industri penunjang lokal di dalam perekonomian nasional dan daerah akan semakin meningkat," imbuhnya.
"Hal tersebut dapat diwujudkan dalam keterlibatan industri hulu migas secara langsung terhadap peningkatan P3DN. Dengan semakin meningkatnya kemampuan pemasok lokal, maka industri hulu migas juga diharapkan akan semakin efisien," lanjut Airlangga.
Dia menambahkan, kontraktor migas perlu menetapkan standar yang tinggi bagi rekanan yang menjadi mitranya. Industri penunjang lokal juga perlu untuk meningkatkan kapasitas agar mampu memenuhi standar kualitas tersebut, terutama yang terkait dengan faktor keamanan (safety) agar mampu bersaing dengan perusahaan asing. Hal tersebut penting, mengingat salah satu karakter industri hulu migas yang berisiko tinggi.
Berkenaan dengan transformasi industri hulu migas Indonesia, Airlangga mengatakan bahwa transformasi tersebut didorong untuk menciptakan value added dan value creation yang dapat menjadi solusi bagi para Kontraktor Kerja Sama migas untuk dapat melakukan eksplorasi dan eksploitasi dengan memenuhi standar kualitas, standar keselamatan, serta harga yang ekonomis guna dapat memenuhi titik keekonomian yang tepat.
"SKK Migas diharapkan dapat tetap menjadi pendorong tumbuhnya hulu migas, terutama dalam melakukan perencanaan, pengawasan, hingga evaluasi, termasuk terhadap tumbuhnya industri penunjang dalam negeri. Sebagai sektor yang padat modal, maka potensi perputaran ekonominya menjadi sangat besar yang menjadi titik tolak tumbuhnya perekonomian nasional," terang Airlangga.
Sementara itu terkait transisi energi yang juga tengah dilakukan Indonesia, Airlangga mengatakan bahwa transisi energi tersebut diarahkan untuk dilakukan secara bertahap. Untuk itu, hingga beberapa tahun mendatang peran migas masih sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi Indonesia, termasuk dalam menggerakkan perekonomian nasional.
"Industri hulu migas masih tetap menjadi komponen penting dalam pengembangan industri nasional di masa depan, sekalipun tren global saat ini mengarah kepada transisi energi yang lebih bersih," pungkas dia. (OL-6)
PEMERINTAH menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada data resmi yang menyatakan keberadaan potensi migas di 4 pulau yang baru-baru ini ditetapkan masuk wilayah administratif Aceh.
GUBERNUR Aceh, Muzakir Manaf, memastikan bahwa empat pulau yang sebelumnya menjadi sengketa dengan Provinsi Sumatra Utara ternyata mengandung potensi minyak dan gas (migas)
EMPAT pulau yang sebelumnya berada dalam wilayah Provinsi Aceh dan kini masuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), disebut mempunyai kandungan minyak dan gas (migas)
POLEMIK empat pulau kecil yang semula masuk wilayah Provinsi Aceh namun kini menjadi bagian Provinsi Sumatera Utara dinilai sarat muatan politik.
Upaya PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang agresif melakukan eksplorasi sumur migas diapresiasi. Itu bisa menjadi bekal ketahanan energi nasional.
MedcoEnergi memperkuat posisinya sebagai pemain kunci dalam transisi energi di kawasan Asia Tenggara melalui pengembangan portofolio yang terdiversifikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved