Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Pemerintah Waspadai Ancaman Global

M Ilham Ramadhan Avisena
27/7/2022 17:08
Pemerintah Waspadai Ancaman Global
Menkeu Sri Mulyani(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pemerintah akan terus mewaspadai perkembangan perekonomian global dan kemungkinan dampaknya pada Indonesia. Pasalnya, saat ini ancaman tidak hanya datang dari pandemi covid-19, melainkan dari perang Rusia-Ukraina dan kenaikan inflasi dunia.

"Kita harus tetap waspada. Karena semua indikator dunia mengalami pembalikan, dari recovery ke pelemahan. Pada saat yang sama ada kompleksitas kebijakan yang berpotensi menimbulkan spillover atau imbas negatif kepada negara di seluruh dunia," ujarnya dalam konferensi pers APBN, Rabu (27/7).

Ancaman tersebut, kata Sri Mulyani, juga tercermin dari hasil survei Bloomberg yang merilis probabilita resesi di 16 negara. Dalam survei tersebut, probabilita Indonesia mengalami resesi dinyatakan sebesar 3%, jauh lebih kecil dari negara-negara lain.

Kondisi perekonomian Indonesia juga diklaim tidak sama dengan Sri Lanka yang dalam survei Bloomberg memiliki probabilita resesi hingga 85%. Bahkan, ekonomi Indonesia dinilai bakal lebih baik ketimbang Amerika Serikat dengan probabilita resesi 40% dan Tiongkok 20%.

Baca juga: Tingkat Inflasi Inti Jadi Dasar Kebijakan Suku Bunga Acuan

Refleksi perekonomian nasional yang relatif baik juga tercermin dari hasil studi International Monetary Fund (IMF) baru-baru ini. Ekonomi Indonesia diprediksi bakal tetap tumbuh positif di level 5,3% tahun ini, lebih rendah 0,1% dari prediksi sebelumnya.

Namun dalam laporan yang sama, IMF mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia menjadi 3,2% atau turun 0,4% dari prakiraan yang dirilis sebelumnya. Hal itu, ucap Sri Mulyani, menandakan ancaman ekonomi global masih membayangi dan dapat berdampak pada Indonesia.

"Dan nanti mungkin akan direvisi lagi di semester II apabila ada pemburukan lagi di sisi inflasi dan kebijakannya. Jadi Meski proyeksi Indonesia terlihat baik, kita tidak boleh terlena, kita harus tetap waspada, karena ini bukan guncangan yang sepele," jelasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya