Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
PEMERINTAH terus berupaya meningkatkan kualitas hunian milik masyarakat di Kawasan Pantai Marina, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Upaya itu dilakukan agar masyarakat sekitar bisa memanfaatkan rumah yang dimiliki sebagai pondok wisata atau homestay. Dengan demikian, mereka bisa memperoleh keuntungan dari berlangsungnya kegiatan pariwisata di kawasan super premium tersebut.
Baca juga: Jalankan Perintah Presiden, Kemendag Naikan Harga TBS Rp2.000 per Kg
"Penataan kampung ini diarahkan agar hunian-hunian yang ada itu bisa juga mendapatkan manfaat dari adanya pariwisata yang ada di Labuan Bajo. Kita menata kawasan. Tidak hanya urusan penataan plasa, ada amfiteater, tapi juga penataan kampung," ujar Presiden Joko Widodo saat meninjau Proyek Pengembangan Sarana Hunian Pendukung Kawasan Pariwisata di Kampung Baru, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat (23/7).
Kepala negara mengatakan, dalam pengembangan pariwisata di Labuan Bajo, pemerintah memberikan kesempatan yang sama bagi pengusaha besar dan pelaku UMKM. Oleh karena itu, ia berharap upaya rehabilitasi rumah warga bisa berjalan dengan baik sehingga bisnis yang dijalankan oleh masyarakat bisa meraup hasil maksimal.
"Kita ingin pariwisata di Labuan Bajo ini betul-betul juga memiliki manfaat untuk yang kecil-kecil. Bukan hanya untuk yang bintang empat, bintang lima saja, melainkan yang kecil-kecil juga bisa mendapatkan manfaat sehingga naik kesejahteraan mereka," tutur mantan wali kota Solo itu.
Ia pun berpesan kepada pemerintah kabupaten setempat untuk mengajak warga menjaga seluruh fasilitas yang sudah dibangun. Pemeliharaan rutin, baik secara mandiri ataupun oleh pemda harus terus dilakukan.
"Saya sampaikan kepada Pak Bupati Manggarai Barat, Pak Gubernur NTT agar di lapangan, mengenai sampah, pemeliharaan toilet, kemudian training kepada pelaku-pelaku wisata _homestay_ itu terus dilakukan. Karena yang diperlukan adalah ke sana," tuturnya.
Ke depan, upaya serupa akan dilakukan di seluruh destinasi wisata di Indonesia. Jokowi ingin masyarakat dan para pelaku UMKM di kawasan bisa merasakan manfaat dari kencangnya gerak mesin industri wisata.
"Di Mandalika juga kita buat seperti ini, kemudian di Labuan Bajo kita buat seperti ini. Nanti di Likupang juga akan seperti itu. Semua yang kecil-kecil dilibatkan. Di Borobudur juga, di Toba juga, semua. Masyarakat dilibatkan artinya yang dapat manfaat itu bukan hanya yang gede-gede saja," tandasnya. (OL-6)
Industri pariwisata Bali mulai bergeser ke arah keberlanjutan, menghadirkan tren baru eco-travel yang menekankan harmoni antara alam, budaya, dan wisata.
Taiwan mengincar potensi wisatawan dari kalangan generasi muda Indonesia.
Pada 18-25 Agustus, rombongan perwakilan pariwisata Taiwan akan berkunjung ke Bandung dan Jakarta untuk mempromosikan daya tarik baru pariwisata Taiwan.
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah menyepakati langkah strategis untuk mempercepat pengembangan Belitung sebagai destinasi pariwisata internasional
Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyebut Festival Pacu Jalur sebagai ikon keberhasilan wisata Tanah Air yang dikenal oleh dunia.
Provinsi Banten resmi menjadi Destinasi Wisata Ramah Muslim Indonesia 2025. Tim Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) menilai kesiapan Banten melalui site visit ke berbagai lokasi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved