Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
HARGA emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Rabu pagi WIB. Pergerakan itu memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, yang didorong oleh pelemahan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Serta, belum adanya tanggapan dari pejabat Bank Sentral AS (The Fed) terkait keputusan suku bunga acuan pada 27 Juli mendatang.
Adapun kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, menguat US$0,5 atau 0,03%, menjadi ditutup pada US$1.710,70 per ounce. Harga emas telah merosot lebih dari 5% hingga saat ini.
Baca juga: IMF Berikan Nilai Positif Untuk Indonesia
Emas berjangka terangkat US$6,60 atau 0,39%, menjadi US$1.710,20 pada Senin (18/7) waktu setempat. Tepatnya, setelah tergelincir US$2,2 dolar AS atau 0,13% menjadi US$1.703,60 pada Jumat (16/7) lalu.
Kemudian, anjlok di kisaran US$29,7 atau 1,71%, menjadi US$1.705,80 pada Kamis (14/7). Diketahui, indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah untuk hari ketiga berturut-turut.
Indeks dolar AS melayang di bawah 107, setelah mencapai tertinggi dua dekade minggu lalu di level 109,14. "Harga emas sedang berjuang hari ini, bahkan ketika dolar AS jatuh sekitar dua pertiga dari 1%," ujar Craig Erlam, analis dari OANDA.
Baca juga: Inflasi AS Tembus 9,1%: Dolar Menguat terhadap Rupiah
"Prospek untuk menembus dari US$1.700 ke level atas, terlihat semakin tipis. Bahkan, tidak dapat melakukannya ketika dolar AS jatuh lebih dari 2,5%," imbuhnya.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa sektor perumahan baru Negeri Paman Sam turun 2%, yang disesuaikan secara musiman pada Juni menjadi 1,56 juta. Adapun Departemen Perdagangan AS melaporkan izin pembangunan AS turun 0,6% menjadi 1,69 juta.
Sementara itu, logam mulia lainnya, yakni perak, untuk pengiriman September turun 0,67%, atau ditutup pada US$18,713 per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober naik 0,34%, menjadi ditutup pada US$858,9 per ounce.(Ant/OL-11)
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Selasa 19 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20% menjadi Rp16.230 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi, menyampaikan pada hari ini, Kamis (14/8), rupiah dibuka menguat tajam sebesar 102 poin ke level Rp16.100 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka melemah sebesar 1 poin atau 0,01% menjadi Rp16.391 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.390 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 31 poin atau 0,19% menjadi Rp16.370 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.401 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Senin 4 Agustus 2025, dibuka menguat sebesar 104 poin atau 0,63% menjadi Rp16.409 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.513 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 23 poin atau 0,14% menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.
pemerintah Indonesia sedang melanjutkan negosiasi untuk komoditas Indonesia yang sangat dibutuhkan dan tidak diproduksi/ tidak tersedia di Amerika Serikat (AS)
HILIRISASI berkelanjutan memperkuat pertumbuhan ekonomi nasional. Setiap komoditas kelolaan diolah hingga menjadi produk hilir yang menjadi bahan baku.
Skema kerja sama merupakan bagian dari kesepakatan tarif timbal balik antara kedua negara.
Airlangga Hartarto mengungkapkan sejumlah komoditas yang tengah diperjuangkan agar mendapat tarif impor lebih rendah dari 19% saat masuk ke pasar Amerika Serikat (AS).
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa harga cokelat di pasar internasional tengah mengalami lonjakan tajam.
Sejumlah Komoditas Ekspor Indonesia Diupayakan Kena Tarif 0% ke AS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved