Headline

Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.

OJK: Kebijakan Cegah Inflasi Harus Tepat Waktu dan Sasaran

Andhika Prasetyo
13/7/2022 16:17
OJK: Kebijakan Cegah Inflasi Harus Tepat Waktu dan Sasaran
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso menegaskan pemerintah harus betul-betul memperhatikan banyak indikator baik dari dalam maupun luar negeri demi menjaga tingkat inflasi di Tanah Air.

Sebagaimana diketahui, saat ini, harga komoditas pangan dan energi di level global dalam posisi yang tinggi. Hal itu diperparah dengan kebijakan The Fed yang menaikkan suku bunga.

Cepat atau lambat, ucap Wimboh, semua masalah tersebut pasti akan berimbas pada kondisi perekonomian di Indonesia.

"Cepat atau lambat, ini akan berimbas pada perekonomian Indonesia. Inflasi pasti akan naik. Kemarin angka terakhir sudah 4,35%," ujar Wimboh selepas menghadap Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/7).

Oleh karena itu, ia mengatakan pemerintah harus bisa merumuskan kebijakan-kebijakan yang terukur dan tepat. Tidak hanya pada sasarannya, tetapi juga pada waktu penerapannya.

"Harus ada kebijakan-kebijakan yang tepat sasaran dan waktu. Segala sektor, terutama kebijakan moneter, kebijakan fiskal dan juga kebijakan sektor jasa keuangan, harus sejalan sehingga stabilitas bisa terjaga," ucapnya.

Baca juga: Di Tengah Inflasi Tinggi, Bahlil Optimistis Target Investasi Rp1.200 T Tercapai

Kunjungan Wimboh ke Istana Merdeka merupakan momentum untuk berpamitan kepada kepala negara. Sebagaimana diketahui, masa tugas Wimboh sebagai Ketua DK OJK serta seluruh jajarannya akan berakhir dalam sepekan ke depan.

Dalam momen tersebut, Wimboh mengaku dititipi pesan oleh presiden untuk membantu jajaran dewan komisioner baru pada masa transisi.

"Presiden berpesan, tolong pada jajaran yang baru diberikan pesan-pesan, kiat-kiat agar nanti bisa juga dilanjutkan dengan baik, terutama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan seperti sekarang ini," tukasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya