Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

BI Prediksi Penjualan Eceran Juni Tumbuh 15,4%

Despian Nurhidayat
11/7/2022 19:37
BI Prediksi Penjualan Eceran Juni Tumbuh 15,4%
Pekerja memanggul cabai rawit di terminal agribisnis wilayah Magelang, Jawa Tengah.(Antara)

BANK Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan eceran pada Juni 2022 akan meningkat, sebagaimana tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2022 sebesar 229,1 atau tumbuh 15,4% secara tahunan (yoy).

"Peningkatan tersebut sejalan dengan peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, sub kelompok sandang, serta kelompok suku cadang dan aksesoris," ungkap Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Senin (11/7).

Adapun secara bulanan, penjualan eceran diperkirakan kembali turun 2,1% dibandingkan bulan sebelumnya. Hal itu disebabkan penurunan penjualan pada kelompok makanan, minuman dan tembakau dan kelompok barang budaya dan rekreasi.

Baca juga: Inflasi Tahunan Juni Lampaui Target 4%, BPS: Perlu Waspada

Pada periode Mei 2022, hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan kinerja penjualan eceran tetap tumbuh positif secara tahunan. IPR Mei 2022 tercatat 234,1, atau tumbuh 2,9% (yoy), yang ditopang oleh penjualan kelompok barang budaya dan rekreasi.

Berikut, kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor. Secara bulanan, penjualan eceran turun 2,1% (mtm) pada Mei 2022, sejalan dengan berakhirnya pola musiman Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

Baca juga: IHSG Kembali Menguat Setelah Tertatih-tatih Pekan lalu

"Penurunan penjualan di Mei 2022 terjadi pada sub kelompok sandang, kelompok makanan, minuman dan tembakau. Serta, kelompok peralatan informasi dan komunikasi," imbuh Erwin.

Dari sisi harga, responden memperkirakan tekanan inflasi pada Agustus dan November akan menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Agustus dan November masing-masing tercatat sebesar 127,5 dan 132,1, atau turun dibandingkan 141,7 dan 137,5 pada bulan sebelumnya.

"Sebagian responden menyatakan penurunan disebabkan oleh distribusi barang yang semakin lancar," pungkasnya.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik