Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Banyak pihak dan ekonom memprediksi bahwa Amerika akan mengalami resesi atau pertumbuhan ekonomi negatif dalam waktu dekat.
Berdasarkan data dari GDPNow milik Federal Reserve Negara Bagian Atlanta, pertumbuhan ekonomi Amerika pada kuartal kedua tercatat negatif 2,1% setelah kuartal pertama negatif 1,6%. Pertumbuhan negatif dua kuartal secara beruntun telah memenuhi definisi teknis resesi ekonomi.
Mencermati perkembangan ini, praktisi hukum restrukturisasi Hendra Setiawan Boen mengingatkan agar pemerintah dan pelaku usaha di Indonesia meningkat kewaspadaan dan kesehatan ekonomi Indonesia.
“Resesi di Amerika pasti mempengaruhi Indonesia karena mereka akan menjaga likuiditas masing-masing sampai ekonomi kembali pulih. Minimal dengan menarik uang mereka dari pasar Indonesia sehingga menekan nilai tukar rupiah dan saham,” jelas Hendra dalam keterangan tertulisnya.
Managing Partner Frans & Setiawan Law Office ini juga menuturkan bahwa selain keluarnya arus modal asing dari pasar Indonesia, pelaku usaha Amerika akan mengurangi impor barang dari mitra dagang, termasuk Indonesia. Berarti sektor rill seperti ekspor juga akan terdampak. Karena nilai tukar Rupiah melemah, maka pembayaran utang maupun pembelian dari pihak Indonesia ke pihak luar akan semakin mahal.
“Sementara itu, tekanan terhadap pelaku usaha dan masyarakat umum turut datang dari kebijakan pemerintah Indonesia sendiri seperti membatasi konsumsi BBM bersubsidi, kenaikan listrik, pajak dan lain sebagainya. Padahal dunia usaha baru melakukan recovery setelah covid mereda,” lanjut pria yang tercatat sebagai 40 advokat muda berprestasi Asia versi Thomson Reuters ini.
Hendra menjelaskan, dalam skenario pendapatan menurun sementara pengeluaran meningkat pasti mengganggu keuangan pelaku usaha Indonesia.
"Dalam kondisi keuangan morat-marit mereka bisa kesulitan membayar utang dan kreditur dapat memilih jalur PKPU atau kepailitan otomatis pendaftaran perkara PKPU dan pailit juga akan meningkat,” ujarnya
Hendra berharap apabila PKPU dan pailit kembali naik, tidak perlu ada langkah panik dan terburu-buru dari pemerintah dan pengusaha seperti yang terjadi saat PKPU dan pailit naik karena covid dua tahun belakangan di mana mereka mengusulkan moratorium pendaftaran PKPU dan pailit.
Setiap masalah,lanjutnya, pasti ada pemecahannya. Sejak awal pandemi Hendra sudah menegaskan perkara PKPU dan pailit naik karena covid sehingga untuk mencegah semakin naik, masalah covid harus diatasi terlebih . Dan itu ternyata terbukti benar.
"Sekarang apabila PKPU dan pailit kembali naik karena Amerika resesi, maka solusi satu-satunya menunggu resesi tersebut selesai. Dan sementara itu ada baiknya memperketat pengeluaran sambil melakukan restrukturisasi utang dengan kreditur sebelum mereka ramai-ramai mendaftarkan PKPU dan pailit," tandasnya. (RO/E-1)
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurrahman menilai pemerintah gagal mengoptimalkan ruang fiskal di tengah perlambatan ekonomi dan meningkatkan risiko resesi.
Indonesia dihantui resesi karena pertumbuhan ekonomi yang mengkhawatirkan. Pada triwulan pertama 2025, pertumbuhan ekonomi nasional hanya 4,87%, terendah sejak triwulan ketiga 2021.
Pengamat meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah antisipatif untuk mencegah resesi, mengingat perkembangan secara triwulanan (q to q) juga tercatat minus 0,98%.
Resesi, Resesi ekonomi: Pelajari penyebab, dampak, dan cara menghadapinya. Panduan lengkap untuk memahami dinamika ekonomi yang penting.
KEBIJAKAN tarif resiprokal yang dikeluarkan Amerika Serikat untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia, mendorong gejolak perekonomian.
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam pada Senin, dengan Dow Jones jatuh lebih dari 850 poin di tengah kekhawatiran resesi.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 sebesar US$431,5 miliar atau sekitar Rp7.042 triliun.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
KOMISI XI DPR RI memandang positif penilaian yang diberikan oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings terhadap kredit Indonesia pengakuan atas kemampuan menjaga stabilitas makroekonomi.
EFISIENSI anggaran yang dilakukan, terutama untuk Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora kelabakan.
Strategi pelepasan aset memungkinkan pengembangan proyek baru, pengurangan utang, dan peningkatan modal usaha.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved