Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pendapatan Negara 2021 Capai 115% dari Target

M. Ilham Ramadhan Avisena
30/6/2022 14:00
Pendapatan Negara 2021 Capai 115% dari Target
Suasana proyek pembangunan LRT di Jakarta( ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/)

REALISASI pendapatan negara pada 2021 melampaui target APBN. Tercatat pemasukan negara mencapai 115,35% dari target, menjadi yang tertinggi dalam dalam 12 tahun terakhir. Demikian disampaikan Menteri Keuangan dalam Rapat Paripurna DPR, Kamis (30/6).

"Ini adalah pencapaian di atas 100% pertama kali sejak 12 tahun terakhir," tuturnya.

Laporan Kemenkeu menunjukkan, pendapatan negara di 2021 mencapai Rp2.111,3 triliun, tumbuh 22,6% dari realisasi pada 2020. Pemasukan tersebut berasal dari penerimaan perpajakan sebesar Rp1.547,8 triliun, PNBP Rp458,5 triliun, dan hibah Rp5 triliun.

Sri Mulyani menyampaikan, penerimaan pajak pada 2021 tercatat 107,15% dari target APBN 2021. Realisasi tersebut menggambarkan kinerja penerimaan negara telah kembali ke level prapandemi.

Adapun realisasi belanja negara di 2021 tercatat sebesar Rp2.786,4 triliun, atau 101,32% dari alokasi di dalam APBN. Pengeluaran tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.007 triliun dan Transfer Dana ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp785,7 triliun.

Baca juga: DPR Minta Pendaftaran BBM Subsidi tidak Menyulitkan Masyarakat

Dus, defisit anggaran di 2021 tercatat sebesar Rp775,06 triliun, setara 4,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Ini jauh lebih rendah dari target APBN semula yang 5,7% dari PDB," terang Sri Mulyani.

Sementara itu, realisasi pembiayaan anggaran 2021 tercatat sebesar Rp871,7 triliun, setara 86,62% dari target APBN yang sebesar Rp1.006,4 triliun. Fokus pembiayaan anggaran tahun lalu difokuskan untuk menutup defisit dan investasi pemerintah kepada perusahaan BUMN serta BLU.

Sri Mulyani yang karib disapa Ani tersebut menyampaikan, dari kinerja anggaran itu, terdapat sisa lebih pembiayaan sebesar Rp96,6 triliun. Sisa anggaran tersebut diharapkan mampu memenuhi kewajiban pemerintah yang tertunda.

"Ini agar kesinambungan fiskal APBN ke depan akan semakin baik dan menjadi kuat dalam menyongsong 2023," pungkas dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya