Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gencarkan Gernas BBI, Luhut: Produk Makanan Jangan Impor Terus

Insi Nantika Jelita
23/6/2022 22:02
Gencarkan Gernas BBI, Luhut: Produk Makanan Jangan Impor Terus
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan saat berbincang dengan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia.(Antara)

MENKO Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meminta masyarakat dan stakeholder agar tidak terus menerus membeli produk makanan impor.

Hal tersebut disampaikan pada kegiatan Harvesting Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Lagawi Fest 2022 di Lampung, Kamis (23/6). 

Luhut menilai produk dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) Lampung sudah berkualitas. "Produknya sudah bagus dan berkualitas. Jangan kita impor barang ataupun makanan yang bisa kita produksi dalam negeri,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/6).

Baca juga: LKPP Dorong K/L dan Pemda Tekan Impor hingga 5%

Pemerintah dikatakannya tetap mengatur sektor perdagangan dan perindustrian. Termasuk, UMKM untuk selalu menggunakan produk lokal. “Kita akan atur perdagangan dan perindustrian supaya mengedepankan produk dalam negeri," imbuh Luhut.

Sepanjang 2022, pemerintah mengagendakan kampanye Gernas BBI di 12 provinsi. Sebagai salah satu campaign manager, Kementerian Perindustrian menggelar Gernas BBI di Lampung dengan tema Lagawi Fest. 

Acara tersebut dibuka sejak 17 Maret lalu, bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun ke-58 Lampung. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan Lagawi Fest bertujuan meningkatkan jumlah industri kecil dan menengah (IKM) yang on boarding atau masuk digitalisasi.

Baca juga: BI: Inflasi Terus Meningkat Akibat Kenaikan Harga Komoditas Dunia

"Lalu, pendampingan wirausaha industri dan peningkatan transaksi penjualan para IKM,” tutur Agus.

Berdasarkan catatan Kemenperin pada 2021, sektor industri pengolahan di Lampung tumbuh 4,57%. Lalu, menyumbang 19,65% atau sektor penyumbang terbesar kedua terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Lampung.

Dalam upaya menaikkan jumlah artisan Indonesia (UMKM/IKM) hingga 30 juta yang on boarding di marketplace pada 2024, Kemenperin memberdayakan pelaku IKM melalui penguasaan teknologi melalui Program e-Smart IKM.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya