Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Industri Franchise Mulai Bangkit, Jenama Franchise Ini Sukses Bertahan di Era Disrupsi

Mediaindonesia.com
19/6/2022 18:33
Industri Franchise Mulai Bangkit, Jenama Franchise Ini Sukses Bertahan di Era Disrupsi
Penyerahan penghargaan Top Franchise & BO Indonesia Most Popular Brand in Digital Media 2021(Dok. Pribadi)

JENAMA atau Merek atau brand merupakan aset utama bisnis franchise. Tanpa brand yang dikenal luas dan memiliki reputasi yang baik, sulit bagi pemilik bisnis franchise untuk dikembangkan dan dijual kepada calon investor atau franchisee. Karena itu pentingnya memiliki brand franchise yang sudah dikenal luas sehingga mudah pula produk bisnis dan layanannya dipasarkan di suatu daerah.

Sebuah merek Franchise dan Business Opportunity (BO) ditawarkan brand owner kepada 2 (dua) kelompok target yang berbeda, yaitu end user (konsumen) dan calon nvestor (calon franchisee/mitra).

Sebab itu, sebuah merek Franchise dan BO berharap memiliki jumlah konsumen loyal yang banyak dan atau memiliki cabang dimana-mana.

Umumnya, faktor- faktor penentu baik konsumen atau calon mitra memilih merek Franchise dan BO itu relatif sama, yaitu awareness atau popularitas. Dan faktor popularitas merek, seringkali menjadi faktor terpenting bagi calon investor dalam memilih Franchise dan BO. 

CEO DK Consulting Djoko Kurniawan mendorong agar pemilik merek melakukan digital marketing untuk kecepatan penyebaran, kemudahan evaluasi, jangkauan lebih luas, murah dan efektif serta untuk membangun brand. 

"Dengan itu semua tentu Kita dapat menarik konsumen lebih cepat dan luas lagi. Terlebih jika bisnis Kita aktif di social media, maka strategi-strategi pendekatan kepada konsumen bisa lebih maksimal," kata Djoko.

Maka Ia pun menyarankan agar kreativita para pelaku usaha terus tergali demi menciptakan ruang-ruang konten yang menarik bagi konsumen maupun calon investor. 

Ketua Kehormatan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar menyebutkan industri franchise Indonesia agar lebih agresif lagi untuk mengembangkan bisnisnya dan bisa menguasai hingga ke pelosok negeri. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan digital.

Anang sendiri mengaku miris dengan kondisi saat ini dimana ekspansi bisnis franchise lebih banyak berasal dari luar negeri seperti Jepang, Korea dan beberapa negara-negara lainnya. 

"Saya yakin betul jika merek asli Indonesia juga tidak kalah secara kualitas dengan merek-merek asing. Saya mengajak para pelaku franchise Indonesia untuk bangkit dan bisa ekspansi lebih luas lagi,"ujarnya dalam acara Info Franchise & Business Concept 2022 di ICE BSD, Tangerang, Banten.

Ia mendorong para pelaku untuk lebih kreatif, semangat dan eksplorasi serta meningkatkan akselerasi bisnis, utamanya bersinergi dengan digital sehingga bisa berkancah di pasar global. 

Maka di kesempatan yang sama, Anang mengapresiasi kinerja bisnis franchise Indonesia yang telah berjuang menjaga eksistensi merek mereka sehingga masih bisa bertahan dan terus berkembang serta tetap populer.

Baca juga : Menhub Soft Launching Pengoperasian Stasiun Matraman

Merek yang populer adalah merek yang paling dikenal dan diingat konsumen. Di era digital sekarang ini makin sering merek dibicarakan di dunia maya maka akan semakin dikenal atau populer di publik. 

Popularitas di digital penting bagi sebuah merek karena merek adalah persepsi. Apa yang kita lihat, dengar dan rasakan. 

"Bisnis Franchise dan BO yang memiliki popularitas tinggi di media digital maka peluang sukses, berkembang dan sustain makin terbuka lebar," ujar Anang.

Terkait hal itu, untuk membantu brand owner Franchise dan BO, serta calon investornya, Majalah Franchise Indonesia bekerja sama dengan Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan DK Consulting melakukan pengukuran kepopuleran merek-merek Franchise dan BO di media digital.

Pemimpin Umum Majalah Franchise Indonesia Rofian Akbar mengatakan, popularitas di digital jika dikelola dengan baik oleh brand ownwer maka akan menjadi decision purchasing bagi konsumen maupun caloni nvestor.

“Semakin merek populer posisi tawar merek juga semakin tinggi," katanya.

Untuk itu, kata dia, Majalah Franchise Indonesia melakukan kegiatan survei TOP Franchise & BO Indonesia Most Popular Brand in Digital Media 2021. Dan surveinya sendiri telah dilakukan pada November– Desember 2021. Kegiatan tersebut dilakukan terhadap 1000 merek franchise dan BO yang terdata di redaksi Majalah Franchise Indonesia. 

Metode pengukuran yang dilakukan dengan 3 cara pengukuran, yaitu popularitas virtual. Pengukuran ini dilakukan dengan merekam jejak ‘pembicaraan’ merek-merek franchise dan BO yang memiliki jumlah pencarian paling tinggi di google search engine. 

Kedua dengan metode intensitas sosial media. Pengukuran ini dilakukan dilihat dari penggunaan Facebook, Instagram, Twitter, Tiktok dan Youtube. Ketiga, dengan pengukuran melalui intensitas Situs Web. Pengukuran ini dilihat dari aktif tidaknya situs web dan jumlah pengunjung dari situs web.

"Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dengan bahagia dan bangga Kami umumkan bahwa peraih Top Franchise & BO Indonesia Most Popular Brand in Digital Media 2021 adalah: *Indomaret, Amor cakes & Bakery, Bakso Benhil, Oto Bento, Ayam Dadar Bandung, Depo Air Minum Biru, Apotek K-24, Ray White Indonesia, Campina, King Shield, Kumala Laundry, Temu Kamu Coffee, Auto Sehat, Kopi Chuseyo," ujar Rofian.

Selain itu, juga ada Tahu Taisi, Crispyku, Kebab Turki Baba Rafi, Ngikan, Nyapii, Menantea, Sempatin, Nyayap, Foresthree Coffee, Burgerax, Madeena Skin Clinic, de WaveTherapy & Reflexology, Kebab Turkiyem, Mie Njerit, Go Flow, Tentang Kopi, Pick Cup, Anak Bakmie, Depo Air Hidup, Orchi, Tentang Pasta, Warteg Kharisma Bahari, Warkop Naik Kelas, Barberpedia, Coffeeetamin, dan Barbertopia. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya