Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PILIHAN instrumen investasi cukup beragam dewasa ini, seiring dengan perkembangan teknologi digital yang memudahkan pelaku pasar untuk mendapatkan informasi mengenai aset yang tepat untuk pengembangan dana.
Akan tetapi, tidak seluruh jenis investasi mampu memberikan imbal hasil atau return yang cukup tinggi. Investor perlu memahami jenis-jenis investasi secara saksama, termasuk rekam jejak dari penyedia perdagangan aset tersebut.
Valuta asing (valas) atau foreign exchange (forex) menjadi salah satu aset yang dilirik banyak investor untuk terus dijadikan lahan pengembangan dana.
Terlebih, belakangan muncul platform trading online untuk aset valas, salah satunya Binomo.
Dalam keterangan pers, Selasa (7/6), Senior Investment Analyst Infovesta Utama Edbert Suryajaya menjelaskan, investasi pada forex memang memiliki prospek yang cukup cerah. Sebab dalam instrumen ini investor mendapatkan potensi cuan yang lebih besar.
Terlebih forex memberikan fasilitas short selling yang menjadi jangkar bagi investor apabila merasa pasangan mata uang akan turun.
Konkretnya, apabila melakukan short selling terhadap pasangan mata uang, investor mengantisipasi bahwa harga dari valas tersebut akan mengalami depresiasi.
Oleh karena itu, short selling merupakan cara untuk memperoleh keuntungan dari jatuhnya harga di pasar.
"Kalau berbicara prospek, forex selalu bagus. Kalau naik bisa untung, kalau turun bisa memanfaatkan mekanisme short selling," jelas Edbert.
Dia mengingatkan, investor pun perlu cermat dalam memilah pihak yang menjadi perantara perdagangan. Idealnya, investasi forex harus difasilitasi oleh perantara yang mendapatkan izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).
Baca juga: Bibit: Investasi SBN Seri SBR011 Aman Karena 100% Dijamin Negara
Perusahaan pialang berjangka yang mengantongi izin Bappebti juga telah terbukti mampu menjalankan bisnis dengan legal serta memberikan perlindungan investor.
Kondisi berbeda terjadi pada mekanisme binary option seperti Binomo, yang tidak mengantongi izin dari otoritas terkait. Namun platform ini menjanjikan return yang cukup tinggi dan cenderung tidak masuk akal.
"Kalau bicara pialang yang di bawah Bappepbti tentu sudah dalam pengawasan dan memenuhi ketentuan yang disyaratkan, sementara Binomo kan tidak jelas," ujarnya.
Edbert menambahkan, praktik trading yang diterapkan oleh Binomo juga kurang aman lantaran menggunakan jangka waktu tertentu, yang tentunya menyulitkan investor dalam menganalisa arah aset.
Sementara itu, perdagangan berjangka memiliki jangka waktu yang lebih panjang sehingga investor memiliki kesempatan untuk menganalisa pergerakan berdasarkan fundamental aset tersebut.
"Binomo time frame pendek, hal ini lebih sulit bagi trader untuk membaca arah," ujarnya.
Hal senada disampaikan Ekonom yang juga pakar keuangan dan pasar modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, yang menyarankan investor untuk tidak bergantung pada mekanisme robot trading.
Dia menjelaskan, prinsip dasar investasi adalah membandingkan antara nilai aset dan posisi harga saat melakukan pembelian. Pada intinya, investor harus membeli apa yang dipahami dan memahami apa yang akan dibeli.
Menurutnya, robot trading seperti yang digunakan Binomo idealnya hanya dijadikan sebagai alat bantu untuk menentukan pilihan aset investasi dan waktu yang tepat untuk melakukan aksi beli.
"Jika yang memutuskan jual belinya adalah robot trading, investor harus hati-hati karena akan lebih banyak yang rugi daripada yang untung," katanya.
Fenomena robot trading dalam beberapa tahun terakhir memang telah menjamur. Akan tetapi, mekanisme ini tidak menjamin investor mendapatkan cuan lebih tinggi.
Singkat kata, robot trading merupakan suatu algoritma yang didesain untuk mempermudah aktivitas perdagangan.
Adapun yang berperan melakukan aksi jual dan beli adalah robot tersebut. Sesungguhnya, penggunaan robot ini berpotensi memudahkan investor dalam melakukan transaksi aset investasi karena lebih efisien dan mudah.
Akan tetapi, pemahaman masyarakat mengenai instrumen investasi masih cukup rendah.
Di sisi lain, literasi keuangan di Indonesia juga belum setara dengan negara lain yang menggunakan robot trading lebih massif.
Alhasil, tidak sedikit pihak yang memanfaatkan kemudahan teknologi ini untuk menjebak investor, terutama pemula, sehingga kehilangan dana dalam perdagangan aset. Apalagi, banyak investor yang mengandalkan robot trading dalam menentukan keputusan investasi.
"Robot trading adalah alat bantu. Dulu namanya algorith trading. Diganti biar lebih menarik dan happening," kata Budi.
Kendati demikian, Budi menilai tidak ada yang salah dengan robot trading karena sesungguhnya sistem ini telah ada sejak bertahun-tahun silam dengan nama algorith trading.
Hal yang menjadi polemik kemudian adalah banyaknya pihak yang menjanjikan return tidak masuk akal atau memberikan jaminan keuntungan melalui investasi pada robot trading. (RO/OL-09)
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
PERIODE transisi pemerintahan dinilai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan gagalnya investasi senilai Rp1.500 triliun masuk ke Indonesia pada tahun lalu.
Melalui e-Voting, investor dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan saat RUPS berlangsung tanpa harus hadir di lokasi.
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
PENGADILAN Negeri (PN) Bale, Bandung, Jawa Barat menjatuhkan vonis 4 tahun penjara kepada terdakwa penipuan aplikasi Quotex, Doni Muhammad Taufik alias Doni Salmanan.
Terdakwa yang berjuluk Crazy Rich Soreang itu diketahui mengikuti sidang dari Lembaga Pemasyarakatan Jelekong, Kabupaten Bandung.
Ketut mengatakan, proses pelimpahan itu dilakukan hari ini, Selasa (2/8) sekira pukul 13.00 WIB. JPU berpendapat dari hasil penyidikan, Indra dapat diseret ke meja hijau.
Menurutnya, dengan dilangsungkannya tahap II itu, maka Doni ditahan di Rutan Klas I Kebon Waru, Kota Bandung selama 20 hari.
PERDAGANGAN melalui sistem elektronik atau biasa disebut niaga elektronik/e-commerce menjadi penyumbang pertumbuhan terbesar ekonomi digital di Indonesia.
Aplikasi binary option berkedok robot trading Binomo masih bisa diakses oleh masyarakat meski sudah berkali-kali diblokir Bappepti.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved