Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Buka Kelana Nusantara, Sandiaga Dorong Sektor Parekraf Buka Peluang Ekonomi

Mediaindonesia.com
17/5/2022 17:43
Buka Kelana Nusantara, Sandiaga Dorong Sektor Parekraf Buka Peluang Ekonomi
Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka Kelana Nusantara di Sragen, Jawa Tengah, Selasa (17/5).(Ist)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf) di Sragen, Jawa Tengah (Jateng)  dapat terus berkembang.

Hal tersebut disampaikan Menparekraf Sandiaga Uno saat membuka Kelana Nusantara di Sragen, Selasa (17/5).

"Saya betul merasa terhormat diundang diberikan kesempatan untuk membangun dan melihat semangat dari para pelaku ekonomi kreatif," ujar Sandiaga

Setelah melihat berbagai aktifitas sektor Parekraf di Sragen, Menparekraf melihat hal tersebut menunjukkan semangat kebangkitan yang sudah di depan mata, untuk membuka peluang usaha terbuka, dan penciptaan lapangan pekerjaan. 

"Saya yakin hal tersebut dapat mensejahterakan masyarakat nya sesuai tatanan ekonomi baru arahan dari Pak Presiden Jokowi, kita bergeser dari pandemi menuju endemi, tapi berpihak pada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM,)" ucap Sandiag.

Pengembangan sektor Parekraf disebutkan Sandiaga perlu melakukan pendekatan inovasi, adaptasi, kolaborasi, dan digitalisasi.

Baca juga: Kemenparekraf Perkuat Pariwisata Berkualitas di Biak Numfor Papua

"Kebangkitan ekonomi kita adalah kebangkitan berkualitas dan memiliki standar berdasarkan pelajaran yang diterima dari pandemi adalah CHSE yakni kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan keberlanjutan lingkungan," jelas Sandiaga.

Pelajaran yang Menparejraf dapatkan setelah bertemu dengan pelaku parekraf di Sragen adalah mereka menginginkan pelatihan, pendampingan, mendapatkan perizinan, dibantu pemasaran, pelaporan keuangan sehingga mereka bisa mendapatkan akses pembiayaan.

'Yang paling pertama mereka adalah perlu perhatian dari pemerintah. Ini yang bersama kita harus gagas ada ide creative hub yang nanti one stop services. Buat semua keperluan UMKM mulai dari BPOM, dari segi hama, bahan baku, itu semua akan dihadirkan di sana," kata Sandiaga.

Pemerintah, kata Sandiaga, akan hadir bekerja sama dan tentunya antusias pelaku ekonomi kreatif sangat luar biasa dan dapat kita fasilitasi.

"Ada produk tadi seperti bonsai dengan harga rumah itu sangat berpotensi karena nilai tambahnya sangat tinggi. Jadi saya sangat optimis Sragen akan bangkit dan mensejahterakan masyarakatnya," jelas dia.

Sandiaga kemudian menanggapi pertanyaan awak media terkait kondisi ekonomi yang terpantau dalam survei Indikator diakibatkan harga kebutuhan pokok yang naik. 

'Pariwisata dan ekonomi kreatif ini sedang menggeliat saat ini, tapi kita harus menyikapi keluhan masyarakat akan harga-harga yang meningkat," tambah Sandiaga.

Pelaku usaha kata Sandiaga Uno harus mampu melakukan substitusi sehingga produk-produk berbasis import seperti tepung terigu, minyak goreng karena harganya meningkat sehingga perlu dilakukan langkah-langkah substitusi dan juga inovasi.

"Kita melihat ini sebuah peringatan bagi kita untuk menjaga momentum kebangkitan ekonomi kita. Jangan sampai animo masyarakat yang penuh optimisme ini karena harga-harga meningkat mereka justru akan turun semangatnya dan perputaran ekonomi melambat," lanjutnya.

Hasil survei yang menyentil sektor ekonomi kata Sandiaga Uno akan menjadi catatan pihak Kemenparekraf RI juga.

"Tapi kami yakin sektor Parekraf bisa mengatasi tantangan dari kelemahan ekonomi ini dengan fokus pada inovasi, adaptasi, kolaborasi, kita akan terus bangkit, dan tahun ini rencananya 1,1 juta lapangan kerja insyaallah akan kami hadirkan," ucap Sandiaga.

Terkait pembangunan Poltekpar Parekraf di daerah tersebut, Sandiaga mengaku pihaknya sedang melakukan kalkulasi.

"Kita sudah izin dengan ibu Bupati akan secara bertahap, bertingkat dan berkelanjutan. Jadi kalau 4 tahun Rp400 miliar, setiap tahun itukan Rp100 miliar. Tapi kita melihat nanti bagaimana percepatannya," tutup Sandiaga. (RO/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik