Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Wahana Interfodd Nusantara Tbk (COCO) sepanjang tahun lalu menunjukkan kinerja bisnis yang solid. Kendati pasar belum pulih akibat pandemi Covid-19, namun produsen cokelat SCHOKO ini mampu menjalankan strategi bisnisnya dengan baik dan mencatatkan pertumbuhan penjualan serta laba bersih.
Penjualan bersih COCO tercatat naik 31,21% dari Rp171,04 miliar menjadi Rp224,43 miliar, didominasi oleh penjualan compound chocolate sebesar Rp148,06 miliar disusul produk real chocolate sebesar Rp60,16 miliar dan cocoa powder sebesar Rp16,2 miliar. Peningkatan penjualan ini juga membuat laba bersih COCO tumbuh 211,62% dari Rp2,73 miliar menjadi Rp8,53 miliar.
Dari sisi total aset, perusahaan juga mencatatkan peningkatan 40,54% dari Rp263,75 miliar menjadi Rp370,68 miliar. Jumlah tersebut dikontribusikan dari peningkatan aset lancar sebesar 69,06% dari Rp161,99 miliar menjadi Rp273,85 miliar, sedangkan aset tidak lancar mengalami penurunan 4,85% dari Rp101,77 miliar menjadi Rp96,84 miliar.
Menanggapi kinerja keuangan yang solid tersebut, Sekretaris Perusahaan COCO Gendra Fachrurozi mengatakan, pihaknya akan terus mempertahankan pertumbuhan bisnis yang baik ke depannya. Termasuk pada tahun ini memanfaatkan penjualan selama Ramadan sembari menyelesaikan pembangunan pabrik baru dan melakukan penetrasi pasar.
Baca juga : Bantu Rencanakan Keuangan Jangka Panjang Penting, Avrist Assurance Luncurkan Warisan 108
“Kami melihat dengan meningkatnya mobilitas masyarakat, kinerja COCO ikut menjadi membaik. Bulan Ramadan tahun ini, kira-kira akan menyumbang 25 % dari pendapatan Perseroan tahun ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
Perusahaan juga terus melakukan penetrasi pasar domestik dan ekspor untuk mempertahankan kinerja pada tahun ini. Harapannya penanganan pandemi baik domestik dan global terus membaik sehingga berimbas positif bagi perusahaan. Asal tahu saja, sebagai produsen cokelat bercitarasa khas Indonesia, produk Schoko tidak hanya digemari di dalam negeri tetapi juga luar negeri.
“Harapannya kinerja sepanjang tahun ini, secara konsolidasian perusahaan bisa mencatat pendapatan Rp268 miliar. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan kinerja tahun lalu yang mencapai Rp224 miliar,”ungkapnya.
Apalagi COCO baru saja mendapatkan pinjaman modal dari Bank BCA untuk modal kerja, pembangunan pabrik dan pembelian mesin produksi dengan total pinjaman sebesar Rp139,1 miliar. Harapannya dengan suntikan dana segar yang didapatkan pada 4 Maret lalu, COCO bisa memacu kinerja bisnisnya lebih baik lagi ke depan. (RO/OL-7)
PT MMS Group Indonesia meraih penghargaan dalam kategori Impact: Sustainable Impact in Community Green Growth pada ajang Mata Lokal Fest 2025.
DUA usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan Bea Cukai Nunukan, yaitu Regan Coklat dan Raftrasa, sukses mengekspor produknya ke Malaysia, pada Kamis (24/4).
Temukan arti warna cokelat, psikologi, dan kombinasi idealnya. Panduan lengkap untuk inspirasi desain dan pemahaman warna.
Pelanggan Cokelat Ndalem kini tersebar di berbagai kota besar, terutama Jakarta, dan telah merambah pasar internasional seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Australia.
Hari Valentine di Jepang mengalami perubahan signifikan, dengan semakin banyak perempuan meninggalkan tradisi giri choco—pemberian cokelat wajib kepada rekan kerja pria.
Cokelat, yang terbuat dari biji kakao, memiliki banyak manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah wajar.
SMRA mencetak sejarah baru dalam kinerja keuangannya untuk tahun buku 2024. Perusahaan properti ini melaporkan lonjakan pendapatan dan laba bersih tertinggi
Sepanjang 2024, MPMX mencatatkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan makroekonomi dan dinamika industri otomotif.
PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024 di tengah tantangan industri dan dinamika pasar.
RUPST Telkom yang akan digelar pada 27 Mei 2025 merupakan momen krusial untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja dan tata kelola perusahaan.
PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dijadwalkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2024 pada 27 Mei 2025 mendatang.
Seknas Fitra menyoroti laporan keuangan kuartal I 2025 PT Telkom Indonesia yang mengalami penurunan dari Rp37,4 triliun menjadi Rp36,6 triliun pada kuartal pertama 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved