Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Kenaikan Harga Pangan Tahun Ini Terjadi Jauh Sebelum Ramadan

Despian Nurhidayat
29/3/2022 13:24
Kenaikan Harga Pangan Tahun Ini Terjadi Jauh Sebelum Ramadan
Pedagang melayani pembeli di Pasar Subuh Tradisional, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jelang Ramadan harga komoditas pangan mulai naik.( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

ANGGOTA Komisi VI DPR RI, Fraksi PPP, Elly Rachmat Yasin mengatakan bahwa kondisi harga kebutuhan pokok jelang Ramadan di tahun ini sangat berbeda dengan beberapa tahun lalu.

Menurutnya, kenaikan harga pokok jelang Ramadan biasanya memiliki pola tersendiri dari tahun ke tahun, sementara di tahun ini pola tersebut tidak terjadi.

"Jauh sebelum Ramadan saat ini harga sudah naik terutama kedelai dan minyak goreng yang belum mampu diatasi. Ini berbeda dengan beberapa tahun lalu di mana kenaikan harga hanya h-7, h-3 dan h+7 Ramadan," ungkapnya dalam Webinar Fraksi PPP DPR RI bertajuk Jelang Ramadhan, Akankah Harga Sembako Menyusul Minyak Goreng, Selasa (29/3).

Elly pun membandingkan kebijakan pemerintah Malaysia dengan Indonesia untuk melakukan stabilisasi harga pangan jelang Ramadan. Di Malaysia, sejak bulan Januari 2022, pemerintah mereka dikatakan telah membuat standarisasi harga yang mencakup gas, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya.

Baca juga: Satgas Pangan Polri Terjunkan Tim Cek Ketersediaan dan Harga Pangan

Selain itu, pemerintah Malaysia juga dikatakan selalu melakukan operasi pasar juga untuk mengendalikan harga agar tidak terjadi kenaikan yang akan menyulitkan masyarakat.

"Berbeda di kita yang membiarkan harga sesuai dengan mekanisme pasar. Saat ini minyak curah itu langka setelah ditetapkan HET. Kenaikan harga pokok juga memberatkan masyarakat khususnya UMKM. Dilema mereka tidak bisa menjual murah," kata Elly.

Elly pun berharap, pemerintah Indonesia dapat segera mengatasi permasalahan kenaikan harga pangan. Dia pun meminta pemerintah untuk tidak kalah dengan kelompok tertentu yang ingin mengambil keuntungan.

Dia pun mendukung terbentuknya Panitia Kerja Pangan dan Bahan Pokok Komisi VI DPR RI untuk memonitoring dan juga mencari solusi untuk permasalahan pangan yang terjadi sampai saat ini.

Sementara itu, Wakil Ketua KPPU Guntur Saragih mengatakan bahwa saat ini terjadi volatilitas terhadap bahan pangan di Indonesia. Menurutnya, hal ini menyebabkan permasalahan harga pangan yang tak kunjung reda sampai saat ini.

Dia pun menekankan bahwa Ramadan bukan menjadi alasan harga pangan harus naik, karena Ramadan merupakan rutinitas dari tahun ke tahun. (Des/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya