Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Menko Luhut Yakinkan Investor Singapura

Mediaindonesia.com
22/3/2022 16:57
Menko Luhut Yakinkan Investor Singapura
Selain bertemu dengan para investor, Luhut melihat pengelolaan sampah yang dijadikan listrik serta solar panel terapung di Tuas.(DOK Pribadi.)

MENTERI Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meyakinkan para investor di Singapura bahwa transformasi ekonomi sedang terjadi di Indonesia. Program hilirisasi yang sedang berlangsung serta efisiensi yang terus ditingkatkan akan semakin mengukuhkan perekonomian Indonesia.

"Makroekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang sangat baik sekarang ini. Inflasi maupun nilai tukar terkendali karena untuk pertama kali neraca transaksi berjalan Indonesia mengalami surplus," ujar Luhut saat berdialog dengan para investor di Hotel Marriott Singapura, Selasa (22/3). 

Menurut Menko Marinves, kondisi ini bukan semata-mata disebabkan naiknya harga komoditas. Namun program hilirisasi yang dilakukan pemerintah memberikan nilai tambah yang sangat tinggi.

"Saya tunjukkan satu data saja mengenai hilirisasi besi dan baja. Apabila lima tahun nilai ekspornya sekitar US$1,3 miliar, tahun lalu hampir mencapai US$21 miliar," jelas Luhut.

Luhut percaya dengan program hilirisasi yang dilakukan terhadap mineral yang lain, angka ekspor Indonesia akan semakin meningkat. Tahun lalu nilai ekspor mencapai angka US$232 miliar. Apalagi pemerintah berupaya menekan biaya logistik untuk bisa di bawah 20% dari total biaya.

Menjawab keraguan beberapa investor mengenai data ekonomi yang disajikan, Luhut mengundang mereka untuk melihat kemajuan yang terjadi di Indonesia. "Anda boleh melihat yang dilakukan di Morowali untuk industri nikel. Anda akan kagum karena setidaknya ada 50 ribu orang yang bekerja di sana dan itu akan menjadi basis untuk pembuatan baterai untuk mobil listrik," kata Luhut. 

Selain bertemu dengan para investor, Luhut melihat pengelolaan sampah yang dijadikan listrik serta solar panel terapung di Tuas. Saat meninjau pembangkit listrik dari sampah, Luhut didampingi Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Singapura Grace Fu. Di solar panel terapung, Menko Marinves bertemu Menteri Senior Bidang Keuangan Tharman Shanmugaratnam.

Seperti juga disampaikan saat bertemu pimpinan Temasek, Luhut sependapat mengenai pentingnya Indonesia dan Singapura bekerja sama untuk merumuskan standardisasi dan tata cara pengukuran yang akan dipakai sebagai patokan penetapan perdagangan karbon dari mangrove. Perguruan tinggi Indonesia dan Singapura bisa diminta untuk membuat kajian dan bahan itu akan menjadi pegangan dalam perumusan kebijakan.

Baca juga: Pertamina Jual Rugi Pertamax, Stafsus Erick Minta Kalkulasi Harga

"Saya setuju kalau perguruan tinggi kedua negara kita tugaskan untuk melakukan standardisasi dan merumuskan tata cara pengukuran carbon capture yang bisa ditangkap mangrove. Bahkan kalau perlu kita ajak juga perguruan tinggi di Eropa seperti Jerman. Kita harus mempunyai rujukan sendiri karena kita memiliki sekitar 200 jenis mangrove yang kemampuan menangkap karbon tentu berbeda-beda. Ini akan membedakan juga penghitungan perdagangan karbon," kata Luhut. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya