Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gangguan Rantai Pasok Jadi Katalis bagi Indonesia

Fetry Wuryasti
20/3/2022 11:52
Gangguan Rantai Pasok Jadi Katalis bagi Indonesia
ESKALASI konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina sangat mengejutkan pasar.(Antara)

ESKALASI konflik geopolitik antara Rusia-Ukraina sangat mengejutkan pasar, menyebabkan aksi jual terhadap aset berisiko, dan meningkatkan volatilitas di pasar keuangan. Situasi ini juga terjadi bersamaan dengan mulainya siklus pengetatan The Fed.

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia melihat terjadi potensi peningkatan volatilitas dan aksi jual pada kelas aset berisiko. Ini mengingat bahwa Rusia dan Ukraina memiliki peran yang penting dalam rantai pasokan migas, metal industri dan pangan dunia, dampak instan yang dirasakan adalah kenaikan harga komoditas dan inflasi.

Baca juga: Berkoordinasi dengan Kemendag, Polri Siapkan Regulasi Hadapi Gejolak Harga CPO

"Ketatnya pasokan di pasar komoditas semenjak pandemi serta kekhawatiran disrupsi pasokan yang disebabkan oleh konflik ini mendorong harga komoditas menyentuh level yang sangat tinggi," kata Caroline Rusli, CFA – Senior Portfolio Manager, Equity PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Minggu (20/3/2022).

Namun dampak rinci pada setiap negara akan berbeda tergantung pada berbagai faktor seperti posisi net importir/eksportir terhadap pangan dan energi, bobot pangan dan energi dalam keranjang inflasi, posisi fiskal dan ruang kebijakan moneter.

Pada fokus Indonesia, berbeda dengan negara maju yang mengalami normalisasi, Indonesia justru diuntungkan oleh momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut seiring dengan pulihnya mobilitas masyarakat dan meningkatnya vaksinasi.

Investasi juga turut mendorong pemulihan ekonomi dimana komponen ini terus meningkat dan realisasi investasi mencapai rekor tertinggi di kuartal terakhir 2021.

"Tidak hanya dari sisi domestik, sisi eksternal juga memberikan kontribusi yang positif terhadap perekonomian," kata Caroline.

Pemulihan ekonomi global dan gangguan rantai pasokan menjadi katalis bagi harga komoditas utama Indonesia seperti batu bara, kelapa sawit, dan nikel yang memberikan kontribusi bagi devisa negara dan membantu stabilitas nilai tukar rupiah.

"Posisi Indonesia sebagai net eksportir komoditas juga memberikan efek lindung nilai dari kenaikan harga komoditas karena konflik Rusia-Ukraina. Hal ini memberikan trickle-down effect terhadap perekonomian secara keseluruhan lewat meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang bekerja dan berhubungan dengan sektor yang bersangkutan," kata Caroline.

Di tengah aksi jual terhadap aset berisiko yang terjadi selama beberapa minggu terakhir, pergerakan nilai tukar rupiah sejauh ini menunjukkan kinerja yang resilien.

Baca juga: Polri Dukung Pencabutan HET Minyak Goreng Kemasan

Kalau dulu rupiah sering menjadi usual suspects ketika terjadi peningkatan volatilitas global pergerakannya juga cenderung volatil, kali ini rentang pergerakan rupiah sudah jauh lebih baik dalam rentang sempit, bahkan dibandingkan dengan kondisi normal beberapa tahun yang lalu.

"Kondisi ini ditopang oleh fundamental makro ekonomi dan dinamika pasar finansial domestik yang suportif, seperti kinerja ekspor yang solid didukung harga komoditas yang tinggi, peranan investor domestik yang meningkat di pasar obligasi dan saham, skema burden sharing Bank Indonesia menopang stabilitas pasar, dan indikator makroekonomi dan eksternal yang solid karena cadangan devisa tinggi, dan surplus pada transaksi berjalan," kata Caroline. (Try/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya