Headline

Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.

Putin dan Utusan Trump Gelar Pembicaraan Konstruktif Jelang Batas Waktu Sanksi Baru

Dhika Kusuma Winata
06/8/2025 22:29
Putin dan Utusan Trump Gelar Pembicaraan Konstruktif Jelang Batas Waktu Sanksi Baru
Steve Witkoff (kiri) dan Vladimir Putin.(AFP/EVELYN HOCKSTEIN/MAXIM SHEMETOV)

PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengadakan pertemuan yang konstruktif dengan utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff, di Moskow pada Rabu (6/8). Pertemuan itu hanya dua hari sebelum tenggat waktu yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump bagi Rusia untuk menghentikan agresinya di Ukraina atau menghadapi sanksi baru.

Trump sebelumnya memberikan batas waktu hingga Jumat agar Rusia menunjukkan kemajuan nyata menuju perdamaian. Jika tidak, Washington berencana menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan.

Namun hingga saat ini, tiga putaran perundingan antara Rusia dan Ukraina yang difasilitasi di Istanbul belum membuahkan hasil. Perbedaan tuntutan dari kedua pihak membuat kesepakatan gencatan senjata masih jauh dari harapan. 

“Telah berlangsung pembicaraan yang cukup berguna dan konstruktif,” ujar Yuri Ushakov, penasihat kebijakan luar negeri Kremlin.

Ushakov menambahkan dalam pertemuan yang berlangsung tiga jam tersebut, kedua belah pihak saling bertukar sinyal terkait posisi masing-masing, meski ia enggan memaparkan detailnya.

Kremlin juga merilis rekaman pertemuan yang memperlihatkan Putin berjabat tangan dengan Witkoff di awal pertemuan.

Menjelang pertemuan tersebut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan kepada Washington untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow agar menyetujui gencatan senjata.

“Ukraina melihat adanya kemauan politik, menghargai upaya dari para mitra kami, dari Amerika, dan dari semua pihak yang membantu,” kata Zelensky.

Hanya saja, Rusia hingga kini ditengarai tetap pada posisinya untuk menuntut Ukraina menyerahkan lebih banyak wilayah dan melepaskan dukungan dari negara-negara Barat sebagai syarat untuk menghentikan pertempuran.

Sementara itu, Kyiv bersikukuh menuntut gencatan senjata segera dan baru-baru ini mendesak sekutunya untuk mendorong perubahan rezim di Moskow.

Meskipun Gedung Putih belum mengumumkan secara spesifik bentuk sanksi baru yang akan diberlakukan, Trump sebelumnya menyatakan kemungkinan akan menjatuhkan tarif sekunder yang menyasar negara mitra dagang utama Rusia seperti Tiongkok dan India.

Langkah itu bakal menekan ekspor dan potensial mengganggu kas Rusia meski berisiko memicu gangguan ekonomi global. (AFP/I-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya