Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) sangat menyayangkan implementasi atas kebijakan pemerintah program pemerintah dalam menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang dijual kepada masyarakat tidak adil dan merata.
Ketidakadilan berawal dari adanya kebijakan atas minyak goreng yang hanya untuk dijual di ritel modern, sementara di pasar rakyat tidak jelas kebijakannya.
Dalam konferensi pers yang dilaksanakan di Jakarta Selatan, Kamis (10/3), APPSI menganggap bahwa pemerintah telah memprioritaskan dan mendahulukan distribusi minyak goreng bersubsidi di ritel modern.
Baca juga : Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Dicabut, Ikappi Harap Stok Melimpah
Langkah itu dipandang sangat tidak adil oleh pedagang di pasar rakyat/tradisional. Berkaitan dengan hal tersebut APPSI telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo yang juga ditembuskan kepada beberapa instansi terkait.
“Kami telah mengirim surat terbuka kepada Presiden Karena menganggap bahwa efek dari implementasi yang buruk ini banyak pelanggan pasar rakyat yang akhirnya belanja di ritel modern," ujar Ketua Umum APPSI, Sudaryono.
"Hal ini tentu menguntungkan peritel modern dan merugikan pedagang pasar rakyat, kebijakan pemerintah yang mendahulukan dan memprioritaskan ritel modern dalam menjual minyak goreng dan kebutuhan pokok penting lainnya, pedagang pasar beranggapan pemerintah cenderung lebih berpihak kepada ritel modern dibanding dengan pedagang pasar rakyat," jelasnya.
Baca juga : ID Food BUMN Bakal Distribusi Minyak Goreng ke 110 Pasar Rakyat
Sudaryono juga menyampaikan bahwa pada saat kebijakan diberlakukan, stok minyak goreng pedagang pasar masih banyak dan tidak laku dijual karena belanja sebelumnya sudah di harga Rp17.000 hingga Rp19.000 per liter, dan harga jualnya masih Rp19.000 hingga Rp21.000 per liter.
“Kami Pedagang pasar rakyat ini selalu menjadi pihak yang dipersalahkan setiap kali ada kenaikan harga komoditi, sementara ketika ada program subsidi dari pemerintah, tidak dilibatkan secara aktif dari sejak awal," kata Sudaryono.
Ketua Umum APPSI menambahkan bahwa pelibatan pedagang pasar rakyat/tradisional dalam penjualan minyak goreng dan komoditi penting lainnya, akan membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional sesuai dengan program Presiden Joko Widodo.
Baca juga : Atasi Masalah Minyak Goreng, Pemerintah Perlu Tangani Jalur Distribusi
Dengan adanya komoditi minyak goreng murah yang dijual di pasar-pasar tradisional akan memberikan dampak terhadap meningkatnya peredaran uang di masyarakat tingkat bawah akibat dari peningkatan transaksi perdagangan di pasar rakyat/tradisional yang kita ketahui bersama sebagai pusat perdagangan rakyat.
“Dengan tidak dilibatkannya pedagang pasar dalam menyalurkan dan/atau menjual komoditi bersubsidi menunjukkan pemerintah kalah dengan swasta," katanya.
"Pasar rakyat/tradisional ini berjumlah lebih kurang 16.000 pasar dan menghidupi sekitar 16 juta pedagang yang berjualan di pasar," tambahnya.
"Fungsi pembinaan pasar dan pedagang pasar seharusnya menjadi tanggung jawab penuh pemerintah di semua lapisan mulai dari pemerintah pusat sampai pemerintah di level paling bawah/pemerintah desa," pungkas Sudaryono. (RO/OL-09)
Kelompok Tani Tri Cipta menyerahkan sebanyak 500 kg bawang merah. Sebelumnya, telah diserahkan pula 230 kg cabai rawit merah kepada pedagang Pasar Cimindi.
Deklarasi pedagang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Cinta Pasar Tradisional (Gema Cipta) itu dilakukan di kawasan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Sabtu (2/11) malam.
Guruh Tirta Lunggana mengatakan dirinya siap melanjutkan sinergi yang baik yang telah terjalin selama ini antara pengelola dan pedagang,
KOMUNITAS Warteg (Kowarteg) Indonesia bersama dengan Pedagang Kaki Lima (PKL) dan pedagang pasar se-DKI Jakarta,mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar menjadi Presiden di 2024.
KOLABORASI Warteg (Kowarteg) Indonesia kembali menyasar pedagang pasar dan pedagang kaki lima (PKL) di wilayah DKI Jakarta guna menjaring aspirasi 'Ganjar Presiden 2024'.
KOWARTEG Indonesia bersama dengan pedagang pasar dan juru parkir se-DKI Jakarta, mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo agar menjadi Presiden 2024.
HARGA minyak goreng di Ibu Kota Negara, DKI Jakart mengalami kenaikan secara bertahap. Pandemi dan cuaca buruk jadi kambing hitam kenaikan ini.
“Program ini atas kerja sama Pemkot Tangerang, Provinsi Banten bersama PT Sinar Mas Land. Kota Tangerang mendapat 8.000 liter, untuk dijual dengan harga standar ke seluruh masyarakat."
Masyarakat di Kota Bekasi diimbau untuk tidak panic buying atau memborong komoditi yang harganya sempat melambung beberapa waktu lalu.
Warga Jakarta tidak perlu khawatir dengan ketersediaan minyak goreng. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan selalu memastikan ketersediaan minyak dengan harga terjangkau.
Pemprov DKI bersama pemerintah pusat memastikan akan terus berupaya agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di Pasar Cisalak di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, harga minyak goreng curah masih Rp21 ribu per liter, lebih tinggi Rp9.500.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved