Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
INFLASI tahunan AS telah terakselerasi ke level 7,5% pada Januari 2022. Ini tertinggi dalam 40 tahun terakhir sejalan dengan melonjaknya harga energi, kurangnya tenaga kerja, gangguan pasokan yang terjadi, serta tingginya tingkat permintaan.
"Biaya energi, terutama gasoline yang mengalami kenaikan harga hingga 40%, berkontribusi paling besar (27%) terhadap inflasi AS. Ditambah, Presiden AS baru saja menandatangani Executive Order (OE) yang melarang impor minyak, LNG, dan batu bara dari Rusia sebagai sanksi untuk memaksa Rusia menghentikan agresi militernya terhadap Ukraina," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (10/3).
Tahun lalu, AS mengimpor hampir 700 ribu barel minyak per hari (setara dengan 3% dari 7% total ekspor Rusia) termasuk produk minyak olahan. Embargo minyak dan gas tentu menekan pendapatan Rusia dari minyak dan gas yang merupakan sumber pendapatan utamanya.
Tak hanya AS, aliansi negara barat lain seperti Inggris tengah meninjau rencana untuk menghentikan impor gas dari Rusia yang menyumbang sekitar 4% dari pasokan diikuti dengan rencana strategis terhadap pasokan energi baru. Upaya pemboikotan ini berpotensi semakin mengerek harga minyak yang lebih tinggi dan mengangkat naik tingkat inflasi. Terlebih, perusahaan minyak swasta seperti BP dan Shell akan mensuspensi aktivitas bisnis dengan Rusia melalui penghentian semua pembelian minyak mentah dan menutup layanannya di Rusia.
Merespons eskalasi konflik yang masih belum mencapai titik temu tersebut, Bank Sentral AS The Fed masih terus memantau perkembangan atas kondisi yang terjadi. Konflik dapat mendorong resesi global dan menyesuaikan kebijakannya dalam merendam inflasi yang terus tumbuh.
Baca juga: IHSG Februari Naik 3,9% Didorong Aksi Beli Asing Rp16,1 Triliun
Rencana The Fed yang sebelumnya akan menaikkan suku bunga acuan (Fed Fund Rate) sebesar 50 bps pada Maret 2022 disinyalir turun menjadi 25 basis poin kenaikan seiring dengan potensi resesi global akibat gangguan pasokan dan melesatnya harga komoditas. Inflasi yang semakin meningkat memang menunjukkan kondisi ekonomi yang menggeliat. Hanya inflasi perlu dijinakkan sebab berpengaruh terhadap sendi-sendi ekonomi seperti kenaikan beban lebih berat yang harus ditanggung atas bunga KPR, pinjaman, hingga pendanaan modal kerja akan lebih besar. (OL-14)
Heat dome memicu gelombang panas ekstrem di Amerika Serikat, dengan suhu mencapai hampir 100°F di Midwest dan Pantai Timur.
KETUA Banggar DPR RI Said Abdullah mengatakan lembaga internasional WTO, IMF, dan Bank Duni harus diperkuat untuk menghadapi manuver perdagangan Amerika Serikat (AS).
Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia dalam waktu dekat akan merampungkan Perjanjian Perdagangan Resiprokal atau Agreement on Reciprocal Trade.
AMERIKA Serikat (AS) dilaporkan kembali menempatkan senjata nuklir di Inggris untuk pertama kali sejak hampir dua dekade terakhir.
Amerika Serikat dan Indonesia telah menyepakati ihwal perdagangan yang disebut Gedung Putih sebagai landmark trade deal.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Rabu 23 Juli 2025, dibuka menguat 47,67 poin atau 0,65% ke posisi 7.392,41.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved