PADA perdagangan Kamis (24/2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup dengan level 6.817,82 (-1,48%) dari penutupan sebelumnya di level 6.920,05. IHSG terkena efek negatif invasi Rusia ke Ukraina.
Senior Ekonom PT Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C Permana mengatakan ada beberapa fakta terkait ancaman perang. Invasi Rusia dilakukan di dua daerah yang selama ini memang sudah dikuasai separatis pro-Rusia.
Layaknya invasi Crimea pada 2014, invasi kali ini juga berdampak lokal, yakni antara Rusia-Ukraina. "Sehingga, dengan pertimbangan tersebut, kami menilai hubungan ekonomi langsung Indonesia dengan Rusia dan Ukraina relatif kecil," ujar Fikri, Kamis (24/2).
Baca juga: Serangan Rusia ke Ukraina Terbesar di Eropa Sejak Perang Dunia II
"Terlihat dari hubungan dagang (ekspor-impor) maupun nilai investasi Indonesia dengan Rusia dan Ukraina di 2021 lebih kecil dari 1%," imbuhnya.
Kemudian, arus modal asing yang masuk (capital inflow) di pasar saham Indonesia terus melaju, yaitu Rp15,42 triliun sejak 1 Februari hingga 23 Februari. Sekalipun, konflik antara Rusia dan Ukraina semakin memanas.
Nilai tukar rupiah masih stabil di kisaran Rp14.200-14.400 per dolar AS, pun karena net buy investor asing. Bahkan, jika USD Index tidak naik, rupiah masih bisa terapresiasi lagi.
"Kami menilai fundamental ekonomi Indonesia yang baik. Khususnya, didorong pemulihan ekonomi yang diindikasikan Indeks Kepercayaan Konsumen dan Penjualan Eceran di Januari. Mencapai level tertinggi sejak awal pandemi," jelas Fikri.
Baca juga: Rusia Serang Ukraina, Harga Minyak Dunia Tembus US$100/Barel
Sementara itu, nilai tukar rupiah ditutup melemah 54 poin di level Rp14.337. Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut tekanan ini akibat dolar AS yang menguat terhadap mata uang lainnya.
Diketahui, Ukraina mengumumkan keadaan darurat, setelah Rusia mengirim pasukan ke wilayah Ukraina bagian timur. Separatis di Donbass Ukraina (Donbas) meminta bantuan Rusia untuk memukul mundur "agresi" pada hari Rabu. Adapun Ukraina menanggapi dengan mengumumkan wajib militer dan keadaan darurat.
Uni Eropa memasukkan daftar hitam anggota parlemen Rusia dengan membekukan aset dan melarang perjalanan. Saham global jatuh setelah Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan lampu hijau untuk operasi militer di Ukraina timur.(OL-11)