Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
GUBERNUR Bank Sentral Australia Philip Lowe menyatakan bahwa peningkatan suku bunga di berbagai negara tidak sama. Kondisi itu disebabkan dinamika inflasi yang berbeda-beda antara satu negara dengan negara lainnya.
Menurutnya, beberapa negara telah menaikkan tingkat suku bunga acuan lantaran inflasi yang cukup tinggi. Namun, tingkat inflasi di kawasan Asia dikatannya belum terlalu tinggi dan masih terkendali.
Baca juga: Kemitraan Indonesia-OECD Bantu prioritas Presidensi G20
"Beberapa negara memiliki inflasi yang cukup tinggi saat ini, namun di Asia (inflasi) tidak terlalu tinggi," ungkap Lowe dalam Agenda Presidensi G20 Indonesia secara virtual, Sabtu (19/2).
Bahkan, lanjut Philip, di Australia sendiri tingkat inflasi hanya menembus kisaran titik tengah, dan hal ini terjadi untuk pertama kalinya dalam 7 tahun terakhir.
Melihat kondisi tersebut, Philip meyakini bahwa kenaikan suku bunga dalam menghadapi tekanan inflasi tidak akan begitu signifikan.
Baca juga: Kerja Sama Global Dibutuhkan untuk Pulih Bersama
"Jadi, saya pikir sangat mungkin mereka akan menaikkan suku bunga sampai 0,7% dalam beberapa tahun ke depan," tutur Philip.
Berdasarkan data terakhir, suku bunga acuan di beberapa negara Asia tidak mengalami kenaikan yang signifikan. Misalnya Korea Selatan, tingkat suku bunga acuan sebesar 1,25%, Malaysia 1,75%, Filipina 2%, Tiongkok 3,7% dan Indonesia 3,5%.(OL-11)
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Prancis atau Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan.
Bank Indonesia bakal menambah besaran insentif dalam Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) di 2025 menjadi Rp283 triliun.
LPEM FEB UI mendesak Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6% pada Rapat Dewan Gubernur BI November 2024.
BANK sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan dengan besaran 25 basis poin (bps) menjadi 4,50-4,75% pada Kamis (7/11) waktu AS
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved