Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PT Sepeda Bersama Indonesia (SBI), distributor sepeda United dan Avand serta pemegang merek Genio, akan melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) menggunakan kode saham BIKE di Bursa Efek Indonesia.
BIKE Menawarkan sebanyaknya 323.334.000 saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran awal berada di kisaran Rp160-Rp170 per saham, perusahaan berpotensi memperoleh dana sebesar Rp51,73 miliar-Rp54,96 miliar.
Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum Saham Perdana akan digunakan untuk modal kerja, berupa pembelian persediaan barang.
“Terkait dengan strategi perusahaan, 2022 merupakan tahun yang tepat bagi kami untuk menguatkan area distribusi terutama di kota-kota key area serta lebih agresif mengembangkan variasi produk baru yang inovatif dan kompetitif," kata Winston Mulyadi, Direktur PT Sepeda Bersama Indonesia
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh SBI, kota-kota kunci yang dapat memberikan peluang bisnis lebih besar adalah Kota Medan, Makassar, Palembang, Balikpapan dan Banjarmasin. Perseroan meyakini dengan memperkuat distribusi di kota-kota tersebut akan meningkatkan efisiensi logistik dan mendukung para dealer berkinerja lebih baik.
“Sepeda merupakan produk yang sangat beragam, ada banyak genre sepeda. Berdasarkan pengalaman kami, ketika ada satu genre yang tren-nya sedang menurun, ada genre atau tipe sepeda lain yang penjualannya meningkat, sehingga kami bisa menjaga kestabilan penjualan. Kami mendistribusikan beberapa brand dengan banyak variasi tipe dan harga yang selalu mengisi kebutuhan tren, mengisi kebutuhan pasar mulai dari entry-level sampai middle-up level. Hal tersebut adalah kekuatan kami," ujar Winston mengenai tren penjualan sepeda.
SBI mendistribusikan beragam tipe sepeda mulai dari sepeda anak, sepeda gunung, road bike, folding bike, hingga sepeda dengan inovasi tenaga listrik dan baterai (e-bike), serta mainan anak dan baby stroller.
Baca juga : Buka Kantor di Indonesia, EIB Dukung Pembiayaan Tangani Perubahan Iklim
Mengutip prospektus di laman e-IPO, total ekuitas BIKE mengalami peningkatan sebesar Rp20,27 miliar atau 69% yaitu dari Rp29, 49 miliar pada Desember 2020 menjadi Rp49,77 miliar pada September 2021. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh penambahan modal dan peningkatan laba periode tahun berjalan.
Selain memiliki fundamental perusahaan yang baik, meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan kesehatan juga menjadi katalis positif bagi perusahaan yang membuat tren pembelian sepeda tetap meningkat.
“Sepeda bukan lagi hanya sebagai alat transportasi, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup sebagai alat olahraga, rekreasi, hobi bahkan fashion. Itu mengapa, demand dari pasar stabil setiap tahun," tutur Winston Mulyadi.
Secara ekonomi makro ,pembangunan infrastruktur (jalan tol) oleh Pemerintah Indonesia telah memberikan dampak ekonomi yang positif bagi Perseroan dalam melakukan kegiatan usaha sebagai perusahaan distribusi. Infrastruktur jalan yang baik bukan hanya mengoptimalkan jalur distribusi tapi juga berdampak langsung pada masyarakat yang menggunakan sepeda, termasuk regulasi dari pemerintah.
Winston Mulyadi menjelaskan, regulasi dari pemerintah yang mengedepankan keselamatan bersepeda yang tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 59 Tahun 2020 menjadi katalis positif bagi perseroan. Beberapa hal mengatur tentang hak pesepeda di jalan, fasilitas pendukung bagi pesepeda dan tentang kewajiban penyelenggara fasilitas umum untuk menyediakan parkir khusus pesepeda.
“Dengan berbagai dukungan eksternal tersebut, tren sepeda dalam skala global dan lokal bertumbuh. Ditambah meningkatnya kebutuhan teknologi listrik, kegiatan usaha yang dijalankan oleh SBI memiliki prospek jangka panjang yang sangat positif”, Winston Mulyadi menambahkan.
Masa penawaran umum calon emiten dengan kode saham BIKE itu akan dijalankan pada 2-8 Maret 2022. Sedangkan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia adalah 10 Maret 2022. (RO/OL-7)
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
Dia mengatakan, keputusan penting lainnya terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67% ke posisi 7.188,53.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved