Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
JIKA dibandingkan bahan bakar minyak (BBM) SPBU swasta seperti Shell yang berkali-kali naik, Pertamax hingga saat ini masih bertahan dengan harga sekitar dua tahun lalu.
Untuk itulah, pembalap nasional Tomi Hadi menilai wajar, jika nanti Pertamina menaikkan harga BBM RON 92 tersebut.
“Sudah lama sekali Pertamax tidak naik. Jadi wajar kalau nanti Pertamina akan menyesuaikan harganya. Yang pasti, kalau pun disesuaikan, saya tidak akan pindah ke BBM lain,” tegas Tomi di Jakarta, Senin (7/2).
Menurut pembalap andalan Gazpoll Racing Team itu, soal harga memang relatif. Disandingkan dengan BBM beroktan lebih rendah, misalnya, meski BBM RON 92 tersebut dijual lebih tinggi, tetapi sangat andal dalam merawat mesin.
“Jadi, harga memang sebanding dengan kualitas. Kalau BBM RON rendah, bisa jadi berpengaruh kurang baik ke mesin. Biaya maintanance juga jadi lebih mahal. Makanya kalau dihitung-hitung, dengan keunggulannya itu Pertamax sebenarnya memang cukup murah,” kata dia.
Tomi merasakan sendiri keunggulan BBM RON tinggi tersebut. Tidak hanya terhadap performa mesin, tetapi juga karena memiliki emisi rendah yang ramah lingkungan
. “Dari segi kualitas memang bagus. Juga ramah lingkungan untuk masa depan kita yang lebih hijau,” tambahnya.
Menurut Tomi, yang pada November lalu mencetak sejarah sebagai pembalap pertama yang mencoba Sirkuit Mandalika, dirinya memang sudah lama memakai Pertamax. Selain untuk mobil balapnya, dia juga menggunakan untuk mobil klasiknya.
“Dan terbukti, bisa merawat mobil klasik saya yang punya mesin kuat. Biaya maintanance jadi tidak mahal. Dari kualitas oktan juga bagus, pembakaran jadi bagus, mesin lebih awet, dan tarikan jadi ringan. Selain itu, BBM ini juga ada dimana-mana,” pungkasnya.
Terkait harga jual BBM RON 92, Pertamina memang hampir dua tahun tetap mempertahankan. Hal ini berbeda dengan SPBU asing yang beberapa kali menaikkan harga.
Sepanjang 2021 misalnya, Shell tercatat lima kali menaikkan harga BBM, yaitu pada April, Juli, Oktober, November, dan Desember. Dan lagi-lagi per 1 Februari 2022, Shell kembali menaikkan harga BBM.
Dengan kenaikan tersebut, saat ini Shell menjual Shell Super (RON 92) dengan harga Rp12.990 per liter. Padahal, pada Januari 2022, Shell masih menjual pada harga Rp12.040. Harga tersebut tentu jauh lebih tinggi dibandingkan Pertamax keluaran Pertamina, yang saat ini masih dijual pada level Rp9.000 per liter.
Kenaikan harga BBM yang sudah dilakukan di berbagai SPBU swasta tersebut, dipicu melonjaknya harga minyak dunia.
Jenis Brent, misalnya, sekarang sudah menyentuh level USD 91,46 per barel. Harga tersebut adalah rekor dan tertinggi sejak 2014. (RO/OL-09)
Polres Metro Bekasi Kota menetapkan tiga tersangka dari lima orang yang diamankan dalam kasus BBM Pertalite bercampur air
Mabes Polri menutup stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU 34.169.24 yang berlokasi di Kilometer 28,5 Jalan Raya Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.
TIM voli putra Jakarta STIN BIN memuncaki klasemen sementara Proliga 2023 dengan poin 13, Sabtu (14/1/2023), setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Pertamax dengan skor 3-1
PERTAMINA mencatat adanya peningkatan konsumsi BBM, Pertamax RON 92 dan Pertamax RON 98 di Jateng dan DIY sebesar 26 persen. .
Pemprov Jawa Tengah terus mendorong masyarakat untuk menggunakan BBM ramah lingkungan khususnya pertamax series.
Penggunaan BBM oktan rendah juga menyebabkan kerusakan komponen lainnya, seperti busi yang gosong akibat pembakaran yang tidak sempurna.
Mampukah dia mengembalikan dan menjaga kepercayaan itu? Apa yang harus dia lakukan?
Bright Gas memiliki keunggulan yaitu teknologi Double Spindle Valve System (DSVP), sehingga keamanan tabung itu lebih terjaga
Sebanyak 12 tim startup hasil kurasi melakukan presentasi bisnis di hadapan para juri ahli inovasi di Kampus ITB Bandung, Kamis (23/11).
Pertamina Patra Niaga memastikan pemenuhan kebutuhan energi masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri 1445 H secara optimal.
Pertamina Patra Niaga telah memasarkan produk bitumen untuk mendukung proyek pemeliharaan rutin Suku Dinas (Sudin) Bina Marga Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Dengan sistem MAP ini bisa tahu kebutuhan real di lapangan seperti apa. Kalau ada indikasi penyalahgunaan, pemerintah maupun Pertamina bisa melacak
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved