Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Tahun Pertama, BSI Catatkan Laba Bersih Rp3,03 Triliun

Despian Nurhidayat
02/2/2022 14:23
Tahun Pertama, BSI Catatkan Laba Bersih Rp3,03 Triliun
Gedung Bank Syariah Indonesia yang berlokasi di Jakarta.(MI/Andri Widiyanto)

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di tahun pertama sejak merger, sukses menorehkan kinerja positif. Hal ini terlihat dari laba bersih yang mencapai Rp3,03 triliun, atau naik 38,42% secara tahunan (yoy) pada 2021.

Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi menyebut pihaknya terus berkomitmen menjaga kinerja yang terus bertumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

“Kami akan terus fokus menumbuhkan bisnis syariah yang berkelanjutan dan sehat, mengedepankan fee based dan akselerasi digital," ujar Hery dalam konferensi pers virtual, Rabu (2/2).

Baca juga: Sri Mulyani: Omikron tidak Berdampak Jauh pada Perekonomian

"Serta, membangun pondasi yang kokoh untuk pengembangan ekosistem halal di Indonesia dan kancah global. Pembukaan kantor representatif BSI Di Dubai awal tahun ini, akan menjadi kado istimewa dan hub bagi perbankan syariah nasional," imbuhnya.

Hery menjelaskan kinerja BSI yang gemilang pada tahun pertama ini disokong pembiayaan, yang tumbuh dan sehat di semua segmen. Rinciannya, konsumer, korporasi, UMKM, gadai emas, hingga kartu pembiayaan. Perseroan pun mampu mengoptimalkan penghimpunan dana murah. Kinerja apik itu tak lepas dari akselerasi digitalisasi.

Adapun total penyaluran pembiayaan mencapai Rp171,29 triliun, atau naik 9,32% secara yoy dari 2020 sebesar Rp156,70 triliun. Rinciannya, pembiayaan konsumer mencapai Rp82,33 triliun, naik sekitar 19,99% secara YoY dari sebelumnya sebesar Rp68,61 triliun.

Baca juga: Presiden Tegaskan Komitmen RI Jadi Pusat Ekonomi Syariah 2024

Disusul pembiayaan gadai emas yang tumbuh 12,92% secara yoy. Sementara itu, pembiayaan mikro tumbuh 12,77% dan pembiayaan komersial tumbuh 6,86%. Dari sisi kualitas pembiayaan, BSI mencatatkan NPF Nett yang membaik menjadi 0,87% pada Desember 2021.

“Akselerasi digital menjadi kunci untuk mengikuti perubahan perilaku nasabah yang serba dinamis, cepat dan aman. Kami ingin mempertahankan kinerja positif ini ke depan. Sehingga, kami bisa menjadi tokoh utama dalam pengembangan ekonomi syariah di Tanah Air,” papar Hery.

Terkait digitalisasi, perseroan terus berinovasi dalam melakukan transformasi. Hal ini terlihat dari keseriusan dalam menggarap kanal digital BSI Mobile dan E-Channel. Per Desember 2021, transaksi kumulatif BSI Mobile mencapai 124,54 juta transaksi atau tumbuh sekitar 169% secara yoy.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya