Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Kopi dan Jamu Jadi Selera Masyarakat Masa Kini

Atalya Puspa
25/1/2022 20:17
Kopi dan Jamu Jadi Selera Masyarakat Masa Kini
UMKM Stories Media Indonesia bertajuk Memulai Startup Berbasis Kopi dan Ramuan Alam di Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (25/1/2022).(MI/VICKY GUSTIAWAN)

KOPI dan jamu menjadi minuman yang dianggap kuno bagi sebagian orang. Namun demikian, dengan strategi bisnis baru yang dikemas oleh banyak pengusaha, kopi dan jamu kini menjadi minuman kekinian yang digandrungi kaum muda.

"Jadi kenapa saya memilih jamu? Karena kita tinggal di Indonesia dan punya banyak berkat dari Tuhan. Kalau olah dengan cara kuno kan rasanya enggak enak. Tapi saya merasa banyak yang bisa kita perkenalkan kembali," kata CEO Suwe Ora Jamu Nova Dewi dalam acara UMKM Stories Media Indonesia bertajuk Memulai Startup Berbasis Kopi dan Ramuan Alam, Selasa (25/1).

Ia mengungkapkan, Indonesia memiliki 7.000 jenis tanaman yang berpotensi dijadikan minuman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan. Namun demikian, saat ini baru 1.500 jenis tanaman yang diulik dan dikonsumsi masyarakat.

Agar digemari masyarakat masa kini, dirinya mengemas Suwe Ora Jamu dengan cita rasa yang modern dan kemasan yang cantik. Karenanya, saat ini pasar jamu tidak hanya menyentuh kalangan orang tua, melainkan juga digemari banyak anak muda.

Dalam menjalani bisnisnya, Nova mengakui bukanlah hal yang mudah. Terlebih lagi saat 2013, awal dirinya membuka kedai jamu, minuman jamu belum populer di kalangan masyarakat luas khususnya anak muda.

"Saya masih percaya bahwa kerja keras, berdoa, tetapi hasilnya ya kita kembalikan pada alam. Bersyukur banyak support dari komunitas yang menjadikan Suwe Ora Jamu seperti sekarang," tutur dia.

Hal senada dilakukan juga oleh Founder Siki Coffee Asep Tarhono. Ia menyatakan, dengan mempopulerkan kopi, dirinya memiliki tujuan meningkatkan taraf hidup petani kopi lokal yang selama ini belum banyak dilirik masyarakat.

"Kita memiliki kualitas kopi yang luar biasa bagus. Untuk mendapatkan SNI saja, enggak butuh waktu lama. Gampang banget. Dari situ saya yakin terhadap kualitas kopi kita," ucapnya.

Baca juga: Aroma Perbatasan dari Kopi Klotok

Pada kesempatan itu, CEO Maka Group dan Founder Toko Kopi Tuku Andanu Prasetyo mengungkapkan, untuk mempertahankan bisnisnya, dirinya selalu berupaya mempelajari keinginan pasar. "Saya selalu buka kesempatan sebesar-besarnya untuk meningkatkan produksi. Sekarang lagi naik ada permintaan susu nonsapi dan kami hadirkan di produk kami. Semua akan selalu berkembang," pungkas dia. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya