Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Presiden AS Joe Biden mengomentari bahwa inflasi merupakan tugas dari The Fed untuk mengendalikan laju inflasi yang merupakan tercepat dalam 40 tahun terakhir. Oleh karena itu, Biden mendukung The Fed untuk mengurangi stimulus moneter.
Biden mengatakan bahwa pekerjaan penting bagi The Fed adalah memastikan bahwa kenaikan inflasi tidak sampai mengakar begitu lama.
Mengingat kekuatan pemulihan dalam perekonomian dan laju inflasi beberapa bulan terakhir. Biden ingin Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell, mengindikasikan untuk mengkalibrasi ulang kebijakan moneternya agar sesuai dengan keadaan saat ini.
"Inflasi sebagai Informasi telah mencapai 7% pada Desember kemarin. Kenaikan biaya hidup sebagian besar dipicu oleh gangguan pasokan karena efek pandemi dan meningkatnya permintaan barang. Alhasil, inflasi menjadi lebih tahan lama dalam posisi tinggi, daripada yang bisa diantisipasi oleh pemerintah AS dan The Fed," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (20/1).
The Fed sekarang secara bertahap akan mulai mengurangi dan menghentikan pembelian obligasi mereka hingga bulan Maret, dan tidak menutup kemungkinan The Fed pada bulan Maret akan menaikan tingkat suku bunga.
Tim ekonomi Joe Biden melihat bahwa inflasi akan mulai turun secara perlahan pada akhir tahun. Namun, inflasi akan menekan perekonomian karena pembukaan pemulihan ekonomi. Sebab inflasi memiliki keterikatan dengan rantai pasok. Pemerintah AS menyalahkan kenaikan inflasi akibat adanya persaingan di dalam beberapa industri.
Untuk mengatasi inflasi, Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan bahwa mengendalikan Covid-19 merupakan salah satu kunci untuk meredakan inflasi.
Yellen dan penasihat ekonomi White House, mengatakan berbagai hal mengenai inflasi dan risiko politik terhadap Biden. Dia juga yakin bahwa inflasi akan turun pada paruh kedua tahun 2022, ketika pasokan tenaga kerja dalam keadaan normal begitupun dengan permintaan.
"Namun kita tidak bisa pungkiri, bahwa kenaikan inflasi AS juga mengganjal stimulus senilai US$1,75 triliun untuk mendanai investasi jangka panjang. Beberapa politikus mengatakan apabila stimulus dikeluarkan, maka inflasi akan semakin naik. Meskipun kami yakin, apabila stimulus sudah dirasa cukup, maka berhenti merupakan saat yang tepat. Pemerintah AS sendiri meyakini bahwa stimulus tersebut akan mendapatkan suara untuk di loloskan dan dikeluarkan," kata Nico. (OL-12)
ASEAN mulai menghidupkan kembali wacana pembentukan dana moneter regional demi memperkuat keamanan keuangan kawasan.
BANK Indonesia (BI) memastikan akan terus menjaga stabilitas nilai tukar rupiah untuk mendukung ketahanan ekonomi dalam negeri.
PELONGGARAN kebijakan moneter global, pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral Amerika Serikat, dan Bank Indonesia telah menciptakan optimisme di tengah kelesuan perekonomian global.
Pemerintah selaku otoritas fiskal mesti mengeluarkan kebijakan yang mendukung pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia agar perekonomian bisa bergerak secara optimal.
MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi saat ini banyak dipengaruhi oleh tekanan eksternal.
RAPAT Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 6,25% pada Juni 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved