Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden: Pasar yang Ramai Tanda Ekonomi Bergerak 

Andhika Prasetyo
05/1/2022 20:01
Presiden: Pasar yang Ramai Tanda Ekonomi Bergerak 
Suasana Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah usai direvitalisasi(Antara/Aji Styawan)

PRESIDEN Joko Widodo menegaskan, pasar rakyat merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam rangka mendorong perekonomian daerah. 

Oleh karena itu, revitalisasi harus terus dilakukan agar kegiatan transaksi bisa berjalan dengan nyaman dan lancar. 

"Saya gembira hari ini dapat melihat langsung pasar yang sudah selesai direvitalisasi. Pasar Johar jadi lebih bersih, lebih rapi, lebih modern dan tertata, tentunya tanpa mengganggu kaidah-kaidah karena ini adalah bangunan cagar budaya," ujar Jokowi saat meresmikan Pasar Johar di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (5/1). 

Ia berharap, setelah dipugar, pasar akan semakin ramai. Para pedagang dan masyarakat sebagai konsumen pun akan merasa lebih aman dan nyaman dalam bertransaksi. 

"Pasar yang ramai itu menandakan adanya pergerakan ekonomi masyarakat, ada aktivitas jual beli. Itu akan menggerakkan supply chain ekonomi rakyat kita," tutur mantan wali kota Solo itu. 

Pasar yang ramai, lanjut kepala negara, secara tidak langsung juga akan mendorong kinerja produksi termasuk pertanian di daerah-daerah sekitar. Para petani akan semakin semangat berproduksi untuk kemudian menjual hasil panen mereka. 

"Ada petani yang memproduksi bawang merah, memproduksi bawang putih dibawa ke mana? Dibawa ke pasar. Ada yang memproduksi tahu, memproduksi tempe dan akan diarahkan kepada konsumen, itu lewat apa? Lewat pasar juga," jelasnya. 

Baca juga : Pemerintah Sediakan Minyak Goreng Rp14 Ribu per Liter

Pemerintah, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merevitalisasi seluruh kawasan Pasar Johar yang terdiri dari Pasar Johar Utara, Pasar Johar Tengah, Pasar Johar Selatan, dan Pasar Kanjengan. 

Pasar Johar Utara dan Pasar Johar Tengah dibangun dengan biaya Rp146 miliar. Sedangkan, Pasar Johar Selatan dibangun dengan biaya Rp103 miliar. Untuk meningkatkan kapasitas tampung dagang, juga dibangun Pasar Kanjengan dengan biaya Rp20,3 miliar. 

Berdasarkan data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Pasar Johar Utara memiliki luas bangunan 4.802 meter persegi yang berisikan 51 kios dan 368 los kering. Pasar Johar tengah memiliki luas bangunan 7.183 meter persegi dengan 102 kios, 503 los kering, dan 109 los basah. 

Adapun, Pasar Johar Selatan memiliki luas bangunan 10.594 meter persegi dengan 126 kios, 542 los kering, dan 36 los basah. Yang terakhir, Pasar Kanjengan memiliki luas bangunan 8.460 meter persegi dengan 205 kios dan 550 los kering. 

Jokowi berharap, kawasan Pasar Johar yang telah bagus dan rapi akan terus menjadi lokasi yang ramai dan mengembalikan kejayaan Pasar Johar masa lalu, sekaligus sebagai landmark kota Semarang. 

"Saya titip, tolong dijaga kebersihannya, dijaga keamanannya, sehingga pasar ini betul-betul jadi pasar yang bersih, rapi, tertata, dan tidak menjadi pasar yang kotor dan berbau," tandas presiden. (OL-7)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya