Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kawal Persyaratan Negara Tujuan, Stategi Kementan Pacu Ekspor

Mediaindonesia.com
03/1/2022 08:02

MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan komoditas pertanian yang diekspor telah memenuhi seluruh protokol dan pesyaratan teknis sanitari dan fitosanitari yang dipersyaratkan oleh negara tujuan.

Untuk itu, selain meningkatkan produktivitas di tiap subsektor pertanian, pihaknya juga terus memperkuat sistem perkarantinaan agar dapat mengawal keberterimaan produk pertanian dan meningkatkan daya saingnya di pasar global.

“Tidak mungkin kita dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi 273 juta jiwa di dalam negeri, jika pertanian kita terancam hama penyakit berbahaya. Untuk itu, sinergisitas bersama instansi terkait, khususnya TNI dan Polri, sangat strategis. Agar pertanian dapat memenuhi pasokan pangan dan pakan dalam negeri, juga laris dipasar global,” kata Mentan saat melepas ekspor pertanian tutup tahun 2021 di Terminal Petikemas Makassar, Pelabuhan Soekarno Hatta, Sulawesi Selatan, Jumat (31/12) lalu.

Dalam gelaran Gebyar Ekspor Pertanian 2021, Mentan bersama dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman, melepas 1,36 juta ton dengan nilai Rp14,4 triliun ke 124 negara tujuan secara serentak. Komoditas pertanian ini berasal dari 34 provinsi di seluruh Indonesia yang turut disaksikan oleh gubernur dan kepala kepolisian daerah atau yang mewakili provinsi masingmasing secara hybrid.

Dari data sertifikasi ekspor Kementan, tercatat lima negara dengan membeli ragam komoditas terbanyak yakni Amerika Serikat dengan 138 ragam, Malaysia dengan 124 ragam, dan Tiongkok, Jepang, dan Singapura masing-masing 116, 110, dan 94 ragam.

Adapun ragam komoditas asal subsektor masing-masing ialah nanas, manggis, pisang, kapulaga, dan kunyit untuk hortikultura. Tapioka, sagu, bungkil jagung, dan kacang ijo untuk tanaman pangan, dan pakan ternak, olahan susu, premix, bulu bebek, dan sarang burung walet adalah penyumbang dari olahan ternak. Hewan hidup yang juga diminati pasar ekspor tercatat babi potong, maggot, reptil, dan kodok. Dan penyumbang terbesar ekspor pertanian berasal dari subsektor perkebunan yakni sawit dan produk turunannya, kelapa bulat, gula kepala, dan kopi

Sementara lima provinsi dengan total nilai ekspor tertinggi yakni Jawa Timur, Riau, Sumatra Utara, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur.

“Terima kasih Pak Kapolri sudah datang mohon pengarahan bagi jajaran pertanian. Tentu orang banyak bertanya kenapa pak Kapolri mau melepas ekspor, ini karena antara makanan dan keamanan adalah satu kesatuan. Jadi Polri dengan Kementan itu tidak bisa dipisahkan,” katanya.

Mentan juga memaparkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) pertanian dalam dua tahun ini menjadi penyanggah dan tumbuh 16,4%. Di 2020, pertaniani mengalami kelebihan stok (overstock) mencapai 7,93 juta ton. Bahkan, kondisi overstock kembali terjadi pada 2021.

“Desember tahun ini kita masih overstock mencapai 9 juta. Dalam dua tahun ini kita tidak impor, ini juga atas bantuan Bapak Kapolri. Bapak Presiden juga sudah memerintahkan, kita harus ekspor. Jadi ke depan kita harus bisa ekspor tiga kali lipat daripada hari ini,” paparnya.

Menerobos pasar dunia

Selain investasi, ekspor menjadi instruksi Presiden Jokowi untuk memulihkan perekonomian nasional, sejalan dengan instruksi ini, Kementan dengan Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian (Gratieks) telah menetapkan titik tuju peningkatan ekspor sebanyak tiga kali di 2024 yang akan datang.

Dari evaluasi terhadap skema peningkatan, pada 2020 yang dipatok 12% dapat mencapai peningkatan sebesar 15,79%, yakni nilai ekspor pertanian tercatat Rp451,77 triliun jika dibandingkan dengan 2019 yang hanya sebesar Rp390,19 triliun. Sementara di 2021, tren positif masih dapat terjaga, yakni hingga November 2021, kinerja ekspor nasional mencapai US$22,84 miliar atau naik 3,69% dari Oktober 2021.

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang, yang turut mendampingi, menyebutkan bahwa tugas strategis yang diberikan Mentan untuk mengawal program Gratieks sejalan dengan peran pihaknya sebagai fasilitator pertanian di perdagangan internasional.

“Dengan cepat kami melakukan langkah operasional dalam mendukung kebijakan ini, selain melakukan peningkatan sarana, prasarana laboratorium uji dan penguatan SDM, kami pun turun langsung memberikan bimbingan teknis untuk dapat mengawal pelaku usaha dalam pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan,” kata Bambang.

Dan tak kalah penting ialah melakukan penguatan sinergisitas dengan pihak keamanan TNI/Polri khususnya di zona rawan untuk menangkal ancaman penyelundupan dan upaya bioterorisme.

“Alhamdulilah selain regulasi yang telah diperbaharui untuk mengantisipasi perkembangan perdagangan dan perkarantinaan dunia di 2019 atas inisasi DPR, di 2021 ini pun kami telah dilengkapi dengan perlengkapan X-Ray dan laboratorium yang lebih baik,” jelas Bambang.

Untuk mempermudah akses informasi bagi pemerintah daerah dan pelaku usaha, Barantan juga menyiapkan klinik ekspor di unit pelaksana teknis karantina pertanian di seluruh Indonesia, yang telah dilengkapi dengan aplikasi peta komoditas ekspor dan layanan digital yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong tumbuhnya sentra komoditas ekspor dan pelaku usaha ekspor baru. (LN/S2-25)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya